Siapa yang Cocok Jadi Ketua Umum PSSI? Erick Thohir dan Ahok Menolak, Cak Imin Bersedia
Status tersangka Jokdri membuat Exco PSSI menggelar rapat pada Selasa (19/2/2019) malam, yang memutuskan digelarnya KLB.
Berdasarkan Statuta PSSI Pasal 31 Ayat 2, KLB dapat digelar paling cepat tiga bulan setelah adanya keputusan:
Komite Eksekutif akan mengadakan Kongres Luar Biasa apabila diminta secara tertulis oleh 2/3 (dua per tiga) anggota PSSI.
Permintaan tersebut harus mencantumkan agenda yang akan dibicarakan. Kongres Luar Biasa harus diadakan dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan tersebut.
• Sering Kritik Kebijakan Jokowi, Jusuf Kalla: Saya Bicara Apa yang Menurut Pikiran Saya Benar
Apabila Kongres Luar Biasa tidak diadakan, Anggota yang memintanya dapat mengadakan Kongres sendiri. Sebagai usaha terakhir, Anggota bisa meminta bantuan dari FIFA.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menilai, karut-marut sepak bola Indonesia bukan karena kinerja Ketua Umum PSSI saja, tapi juga harus dilihat dari Executive Committee (Exco).
Bahkan, pria yang kini menjabat sebagai ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokwi-Maruf Amin itu merasa pesimistis, bila para Exco PSSI masih punya kepentingan yang tak seragam.
• Resmi Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032, Indonesia Harus Lewati Proses Ini
“Siapa pun ketua PSSI kalau Exco-nya terpecah-pecah tidak mungkin bisa jalan,” kata Erick Thohir saat dihubungi pewarta, Rabu (20/2/2019).
“Kalau sekarang Exco-nya sendiri masing-masing punya kemauan, saya rasa sangat sulit buat ketua PSSI, siapa pun itu, untuk menjalankan rencana kerjanya dengan baik,” sambungnya.
Lantas, siapa sosok yang tepat untuk memimpin PSSI? Erick Thohir merupakan salah satu orang yang dinilai tepat menjadi Ketua Umum PSSI, karena pengalamannya mengurus tim-tim olahraga, juga kesuksesannya saat menjadi ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018.
• Gading Marten Minta Hashtag Kasihan Gempi Diubah Jadi Kasihan Bapaknya
Erick Thohir pun mengaku masih menyimpan keinginannya untuk membantu membenahi sepak bola Indonesia. Tapi, ia hanya ingin membantu apabila PSSI sudah kembali kondusif.
“Waktu itu saya bilang kalau kita diharapkan kontribusi untuk sepak bola, salah satunya bisa saja untuk perbaikan liga. Tapi, kan tidak bisa liga diperbaiki tanpa kepemimpinan PSSI yang hari ini sedang gonjang-ganjing, tidak mungkin kan?” papar Erick Thohir.
“Makanya dari awal ketika ditanya gimana masalah KLB, saya bilang no comment. Silakan saja KLB dulu. Kalau memang kita dianggap profesional, track record-nya dianggap profesional, ya boleh kita bicarakan, tapi bukan pada saat-saat seperti ini baru kita masuk,” tambahnya.
• Jadwal Lengkap Piala Presiden 2019: Persib Bandung Vs Tira Persikabo Jadi Laga Pembuka
Menurutnya, memperbaiki liga sepak bola Indonesia tidak lah mudah.
“Yang namanya mengelola liga itu paling tidak perlu waktu tiga tahun untuk perbaikan. Tidak mungkin cuma satu tahun, butuh tiga tahun. Terus habis tiga tahun mulai stabil, baru tahun ke 7,8,9,10 baru terlihat letupannya, ledakannya,” ulas Erick Thohir.
Erick Thohir pun menegaskan dirinya tak tertarik menjadi Ketua Umum PSSI.
• Caleg Nasdem Pertanyakan Landasan Hukum Larangan Kampanye di Rusun