Gading Marten Minta Hashtag Kasihan Gempi Diubah Jadi Kasihan Bapaknya

GADING Marten mulai menikmati kehidupannya sebagai seorang duda. Namun, tak jarang ada momen yang membuat dirinya merasa sedih lantaran hidup tanpa pendamping.

Ia pun merasa kurang setuju dengan hashtag alias tagar #KasihanGempi yang kerap ditulis warganet.

“Sudah biasa (membuat kopi sendiri), hahaha. Nyeduh kopi kan gampang. Kasihan kan lu sama gua? Makanya hashtag-nya jangan kasihan Gempi, kasihan bapaknya. Haha,” kata Gading Marten, ditemui di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Selasa (19/2/2019).

• Takkan Ada Barongsai di Vihara Amurva Bhumi Saat Perayaan Cap Go Meh, Ini Alasannya

Pria yang hobi fotografi itu mengaku mulai terbiasa dengan kehidupannya sekarang. Terlebih, ia bersyukur banyak teman yang menemaninya.

“Tapi ini kan proses dari kehidupan, dinikmati saja. Kita kan di dunia ini tidak sendiri, saya punya temen-temen dan kerjaan, semua pasti akan terlewati akhirnya,” ujarnya.

Hingga kini, Gading Marten mengaku belum membuka hati untuk mencari pendamping baru. Ia juga mengaku masih menyimpan perasaan terhadap mantan istrinya, Gisella Anastasia.

• KCI Luncurkan Kartu Multi Trip Spesial Imlek, Jumlahnya Cuma Lima Ribu Unit

“Kalau buka hati sih belum, saya masih menikmati waktu saya dengan Gempi. Saya masih menikmati pekerjaan saya. Biar nanti berjalan saja,” ungkapnya.

Gading Marten terang-terangan mengakui bahwa hingga kini ia masih memendam perasaan kepada mantan istrinya. Namun, putra Roy Marten itu menyayangi Gisel layaknya adik sendiri.

“Enggak, sayangnya udah beda kayak kakak adek, dan itu harus terus, karena sampai kapan pun kita berdua akan menjadi orang tuanya Gempi,” paparnya.

• Luhut Panjaitan: Jokowi Lemah Lembut tapi Tegas, Setegas Jenderal Kopassus

Bagi Gading Marten, sampai kapan pun ia akan tetap menyayangi Gisel yang sudah melahirkan buah hatinya.

“Jadi sekarang kalau ditanya masih sayang ya sayang, dia ibunya anak gue,” cetusnya.

Gisella Anastasia dan Gading Marten divonis bercerai oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 23 Januari 2019. (Nurul Hanna)