Media Sosial

Minta Maaf ke Netizen, CEO Bukalapak Tetap Dibully

CEO Bukalapak, Achmad Zaky mengklarifikasi terkait tweetnya yang dirasa menyinggung Jokowi.

Rd. Ramanda Jahansyahtono
CEO Bukalapak.com, Achmad Zaky saat memberikan sambutan di peresmian Kantor Baru Bukalapak, di Jakarta Selasa (12/1/2016) 

MASYARAKAT Indonesia digegerkan dengan cuitan dari Founder dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang dirasa menyinggung panggung politik.

Rabu (13/2/2019) Achmad Zaky berkicau di akun Twitter pribadinya @achmadzaky terkait dana R&D Indonesia yang rendah.

Tak hanya itu, dalam kicauannya tersebut dirinya pun menyinggung tentang 'Presiden Baru'.

Dalam cuitannya, Zaky mengungkap soal anggaran R&D yang sangat minim tahun 2016 yang hanya 2 miliar dolar AS.

Gaduh Ajakan Uninstall BukaLapak karena Cuitan Sang CEO. Netizen, Cepatlah Berakhir Pilpres

CEO Bukalapak Bikin Pendukung Jokowi Meradang, Ini Kondisi Kehidupan CEO Bukalapak 10 Tahun Lalu

CEO BukaLapak Bikin #UninstallBukaLapak Trending, Yuk Ketahui Sejarah Bukalapak Berdiri

Atau tertinggal jauh dari negara lain yang sudah menyediakan anggaran R&D.

Misalnya Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menyediakan angagran R&D sebesar  511 miliar dolar AS, China 451 miliar dolar AS.

Kemudian Jepang 165 miliar dolar AS, Jerman 118 miliar dolar AS, Korea Selatan 91 miliar dolar AS, Taiwan 33 miliar dolar AS, Australia 23 miliar dolar AS, Malaysia 10 miliar dolar AS, dan Singapura 10 miliar dolar AS.

Namun diakhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru.

"Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam akunnya.

Bahkan Zaky menyebut bahwa industri 4.0 itu omong kosong.

"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya 2 miliar dolar AS)," tulisnya.

Secepat kilat, tweet Zaky pun langsung mengundang para netizen memenuhi kolom komentar.

Sejumlah pendukung Jokowi merasa keberatan dengan tweeet yang dirasa memojokkan Jokowi.

Zaky Klarifikasi

Achmad Zaky pun langsung melakukan klarifikasi terkait tweet nya tersebut yang menghebohkan masyarakat.

Dirinya pun menjelaskan bahwa maksud dari 'Presiden baru' bukanlah menyampingkan Jokowi.

"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget" tulisnya kemarin pagi.

Zaky pun mengungkapkan bahwa maksud tweetnya adalah agar Indonesia semakin termotivasi dengan negara-negara lain.

"Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara2 lain." tulis Zaky.

Adik Ahok Fifi Lety Mendadak Bahas Hubungan dan Pernikahan yang Salah

Kronologi Granat Meledak di Bogor, Dua Bocah Tewas

Dirinya pun meminta maaf kepada pendukung Jokowi yang salah paham.

"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," tulis Zaky.

Bukannya meredakan emosi pendukung Jokowi, tweet tersebut rupanya masih tetap diserang.

Sejumlah pendukung Jokowi tetap tidak terima dengan tweet Zaky.

"Jangan pakai kata 'presiden baru' lah tapi pake kata ' semoga presiden yg kepilih besok bisa lebih baik lagi' percumah CEO tapi nyusun kata2 sahaja gak bisa. indonesia mendekati masa pemilu jadi kata2 yg gak pas pasti sensitif. salam pengguna @ShopeeID," tulis akun Twitter @Anggaariego.

Sementara itu pengguna tweet lainnya merasa cuitan Zaky memang mengarah pada Presiden Jokowi dan menyudutkan.

"Dari bahasanya aja "omong kosong" dan "Presiden baru" udah tahu arah bacot lo mau kemana. Kalo udah blunder ya jantan aja ngaku, kagak usah sok ngeles. Gak tahu diri aja sih, udah disupport malah ngehina dan nusuk dari belakang #UninstallBukaLapak" tulisn akun Twitter @aairwandy.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved