Menjelang Formula 1 2019, McLaren MCL34 Dirilis: Carlos Sainz Jr Langsung Jatuh Hati
Menjelang seri Formula 1 2019, giliran McLaren merilis mobil anyar mereka, McLaren MCL34.
McLaren MCL34 dirilis oleh tim McLaren menjelang balapan Formula 1 2019 yang akan dimulai di Australia, Maret 2019.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Pebalap Formula 1 McLaren, Carlos Sainz Jr, langsung jatuh hati pada pandangan pertama kepada mobil balap baru McLaren, MCL34.
Mobil yang bakal dipakai di ajang Formula 1 2019 ini diluncurkan di markas besar mereka di Woking, Kamis (14/2/2019).
Balapan jet darat yang didominasi warna biru dan oranye pepaya itu diluncurkan oleh 34 anggota tim McLaren sebelum Sainz dan rekannya, Lando Norris (19), naik ke panggung bersama mobil baru mereka.
"Aku suka warna barunya. Kawanku di tim, aku akan lihat dalam beberapa bulan ini apakah aku suka dia," canda Sainz (24) yang pindah dari Renault itu, seperti dilansir Antaranews.com, Kamis.
Sainz dan Norris menggantikan Fernando Alonso yang pensiun dan Stoffel Vandoorne.
• Istri Mengaku Tak Pernah Dikasih Uang oleh Andika eks Kangen Band
"Banyak beban di pundakku, banyak orang bergantung padaku dan Carlos," kata Norris.
McLaren yang pernah dominan di zaman Ayrton Senna dan Alain Prost belum pernah memenangi balapan sejak 2012.
Terakhir kali mereka merebut gelar juara dunia adalah ketika bersama Lewis Hamilton pada 2018.
Mobil McLaren tahun lalu, MCL33, tampak sebagai salah satu mobil terkuat di papan tengah ketika dikendarai Fernando Alonso dan Stoffel Vandoorne di awal musim.
Mereka finis di peringkat enam konstruktor tahun lalu menggunakan mesin Honda.
• Filsuf UI Murid Rocky Gerung : Turunkan Saja Kefilsafatan Anda Dari Filsuf Jadi Ahli Propaganda
Bos McLaren, Zak Brown, yang membawa sponsor baru bagi tim, mengatakan, akan menjadi jalan panjang bagi McLaren untuk bisa mendapatkan hasil lebih baik dari peringkat enam setelah Direktur Balapan Eric Boullier meninggalkan tim itu tahun lalu.
"Kami sedang dalam proses pembangunan kembali dan ini akan menjadi sebuah petualangan," kata Brown.
McLaren merekrut James Key dari Toro Rosso sebagai kepala teknis tahun lalu.
Kemudian, mantan bos tim Porsche Le Mans, Andreas Siedl, akan menjalani tugasnya sebagai Direktur Pelaksana McLaren pada 1 Mei 2019.
Istilah dalam Formula 1
Sementara itu, secara teknis, Formula 1 adalah olahraga yang dibanjiri dengan jargon dan istilah tidak resmi.
Istilah-istilah itu kadang membuat penonton yang menyaksikan lewat live streaming atau siaran langsung susah memahami apa yang dibicarakan para pebalap, kepala tim, dan komentator.
Berikut ini arti dari sejumlah istilah dalam Formula 1 yang sering dipakai di balapan, seperti dirangkum oleh Formula1.com dan dilansir Antaranews.com.
• Mengaku Sudah Cerai, Rupanya Andika eks Kangen Band Masih Berstatus Suami
Undercut
Ketika seorang pebalap, kesulitan untuk menyalip pebalap lain, dia masuk pit lebih awal untuk memanfaatkan keunggulan performa dari ban baru yang diharapkan bisa membawanya unggul di depan ketika rivalnya melakukan pitstop.
Marbles
Bagian-bagian karet yang tercabik dari ban ketika menikung, yang membentuk garis balapan.
Melintas di atasnya di tengah balapan bisa berbahaya karena bisa menghalangi kontak ban dengan aspal, yang bisa mengurangi grip atau daya cengkeram ban.
Melintasi bagian itu setelah finis, merupakan salah satu taktik yang dilakukan pebalap untuk memastikan atau membuat berat mobil mereka tidak terlalu rendah di akhir balapan.
Dirty air/Clean air
Dirty air atau angin kotor tercipta dari putaran udara di bagian belakang mobil yang mengurangi aliran udara efisien ke sayap mobil pebalap yang menguntit di belakangnya sehingga mempengaruhi performa dengan mengurangi downforce.
Sementara, clean air atau udara bersih adalah ketika mobil melaju tanpa mendapati aliran udara yang terganggu dari mobil pesaing di depan.
Aliran udara bersih melewati sayap memberikan downforce yang bagus.
Bottoming
Ketika dasar mobil menyentuh trek. Biasanya disebabkan oleh bumps, mirip polisi tidur di pinggir lintasan, atau kondisi trek yang tidak rata.
Istilah bottoming menjadi populer setelah penggunaan titanium skid block pada 2015 yang memercik seperti kembang api ketika bagian itu menyentuh trek ketika balapan.
Blistering/graining
Blistering terjadi ketidakseimbangan temperatur ban yang panas dengan lintasan yang dingin sehingga menyebabkan bagian-bagian dari karet lepas meninggalkan lubang di ban.
Sementara graining terjadi ketika ban luar yang dingin menyentuh permukaan lintasan yang panas sehingga menyebabkan sebagian karet ban lepas namun melekat di permukaan ban yang bisa mengurangi daya cengkeram ban.
Outperforming the car
Ketika talenta pebalap mampu mengatasi batasan-batasan dari suatu mobil yang kelasnya jauh di bawah kompetitor lainnya.
Backmarker
Para pebalap yang berada di urutan belakang yang seringkali bisa di-overlap mobil yang di urutan depan.
Polesitter
Pebalap yang mengklaim pole position, posisi start terdepan, ketika balapan kualifikasi.
Falling of the cliff
Ketika kompon ban terdegradasi dengan cepat sehingga menyebabkan performa ban turun dengan cepat ketika balapan.
Ketika pebalap mengunci rem depan, menyebabkan salah satu atau kedua ban depan berhenti berputar sehingga mereka meluncur secara longitudinal di trek dan menyebabkan permukaan ban datar.
Lift and coast
Jika pebalap terlihat mengonsumsi terlalu banyak bahan bakar, tim mereka bisa menyuruh sang pebalap untuk "lift and coast", yang artinya pebalap melepas pedal gas dan meluncur di zona pengereman, sehingga menghemat bahan bakar walaupun catatan waktunya jadi lambat.
Brake bias
Ketika pebalap menginjak pedal rem, keempat rem memperlambat mobil, namun pebalap bisa menyetel seberapa efektif keempat rem dibanding rem belakang dengan mengganti brake bias.
Di balapan basah, seorang pebalap biasanya memberi bias lebih banyak ke rem belakang untuk menghindari rem depan mengunci.
Pebalap juga mengganti bias rem sepanjang balapan ketika keseimbangan mobil berganti karena pengaruh jumlah bahan bakar dan keawetan ban.
DRS
Drag Reduction System atau DRS diperkenalkan di Formula 1 2011, salah satunya karena adanya masalah yang disebabkan udara kotor.
DRS adalah sayap belakang yang ketika terangkat mengurangi drag pada mobil, sehingga membuat mobil semakin kencang dan membantunya untuk menyalip mobil di depan.
DRS hanya bisa digunakan di titik-titik tertentu di trek, yang dikenal sebagai zona DRS, dan hanya jika mobil berjarak kurang dari satu detik dari mobil di depannya.
Power unit
Sekarang mobil Formula 1 tak hanya memiliki mesin, mereka memiliki power unit yang terdiri dari enam bagian: Internal Combustion Engine (ICE), Turbo Charger (TC), Motor Generator Unit - Heat (MGU-H), Motor Generator Unit - Kinetic (MGU-K), Energy Stores (ES) dan Control Electronics (CE).
Semua bagian itu menjadi kesatuan untuk menyediakan daya hampir 1.000 bhp bagi pebalap.
Box
Ketika kata box dipakai sebagai instruksi kepada pebalap di radio, itu berarti dia harus masuk pit.
Box juga berarti area service pebalap di pit lane.
Box berasal dari Boxenstopp yang berarti pit stop dalam bahasa Jerman.
Green track
Pebalap biasanya menghadapi green track ketika mereka turun pertama kali di sesi latihan Jumat.
Istilah itu berarti sirkuit belum terlalu banyak terkena karet ban, dan oleh karena itu tidak memiliki grip yang optimal di kondisi kering.
Ketika trek tidak terlalu banyak terpakai, pebalap mendapati perubahan tingkat grip yang tinggi dibanding ketika balapan.
Tankslapper
Momen ketika bagian belakang mobil tergelincir ke samping ketika melaju.
Oversteer/Understeer
Ketika di tikungan, oversteer terjadi ketika ban belakan mobil kehilangan daya cengkeram sehingga menyebabkan bagian buritan mobil terbuang ke samping sehingga mobil cenderung melintir.
Sementara understeer terjadi ketika ban depan kehilangan grip sehingga mobil susah berbelok, meluncur dengan sudut yang lebih lebar dari yang diinginkan pebalap karena memasuki tingukang terlalu cepat.
Sebagaimana diparafrasekan oleh legenda reli Walter Rohrl, jika kau melihat pagar dan menabraknya, itu understeer. Jika kau dengar dirimu menabrak pagar, itu oversteer.
• Wanita yang Diduga Dilecehkan Marko Simic di Pesawat ke Australia Ternyata Orang Indonesia