Cabut Lima Batang Pohon Pisang, Tukang Becak Renta Ini Dimejahijaukan Anaknya Sendiri
Cuma gara-gara mencabut lima batang pohon pisang, seorang tukang becak bernama Padla (65) dimejahijaukan anaknya sendiri.
Kasus yang menjerat terdakwa bermula ketika dia dituduh mencuri dua pohon mahoni di hutan milik Perhutani.
Ahmad Kusnen dituntut 1 tahun 3 bulan penjara oleh JPU Kejari Kabupaten Malang.
Selain itu, JPU juga menuntut denda sebesar Rp 500 juta kepada terdakwa Ahmad Kusnen.
Ia dinilai bersalah melakukan tindak pidana penebangan dua pohon Mahoni dalam kawasan hutan tanpa memiliki izin pejabat berwenang sesuai pasal 12 huruf b dan c UU nomor 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan.
• Maruf Amin Tak Ingin Lagi Nasib Ulama Seperti Daun Salam
• Ini Enam Arahan Presiden Joko Widodo Terkait Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia
• Seorang Tukang Ojek Tewas Ditembak KKB di Papua
Hal senada juga dialami Alma (65), warga Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Dia dilaporkan ke polisi karena mencuri tiga buah pepaya, pada sekitar bulan Maret 2018.
Kasus yang menjerat Nenek Alma ini cukup memprihatinkan. Karena rumah yang dia tempati sangat tidak layak dan nyaris roboh.
Sehari- hari, Nenek Alma bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan tidak menentu.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari, dia mencari sisa- sisa padi yang baru saja dipanen di sawah.
“Kuleh pera’ tokang ngasak padih e sabe, enggi genikah pera’ se e gebey kuleh ngakan (Saya cuman mencari sisa- sisa padi di sawah, itu saja yang saya kerjakan untuk memenuhi kebutuhan makan saya),” katanya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (24/3/2018).
• Nenek Ini Histeris Saat Temukan Cucunya Tewas Akibat Tertimbun Longsor
• Ashanty Mengamuk di Medsos Gara-gara Pria Ini Bela Mati-matian Jerinx SID
• Persela Lamongan Lolos ke 16 Besar
Selain mencari sisa- sisa padi, Nenek Alma juga bekerja sebagai tukang tanam padi.
“Bektonah manje’ padih, kuleh norok manje’. Napah beih e kalakoh, asalkan halal (Waktunya tanam padi, saya disuruh untuk ikut menanam juga. Apa saja saya kerjakan, asalkan halal),” jelasnya.
Jika tidak ada pekerjaan, untuk mencukupi kebutuhan sehari- hari, Alma dibantu anak, saudara dan tetangganya.
“Saya tidak mau terus dibantu anak, saya juga tidak enak, apalagi kondisi anak saya juga tidak mampu,” tambahnya.
Nenek Alma bercerita, pepaya yang diambilnya tersebut lantaran terpaksa.