News
Tanah Abang Ricuh, Fraksi PDIP DPRD DKI : Tidak Cermat
Penyelesaian Tanah Abang tidak dilakukan secara komperhensif oleh Pemprov DKI Jakarta. Masalah ini terus berulang.
"Jadi ini karena pendaringannya hilang. Soalnya kan kita rapihin kawasan Tanah Abang, mereka jadi kehilangan pendapatan soalnya emang biasa ngutip dari pedagang buat lapak jualan yang di trotoar atau di pinggir jalan," jelas Irwandi dihubungi pada Kamis (17/1/2019).
Hajar Terus
Walau terjadi bentrokan ataupun berpotensi kembali ricuh, Irwandi mengaku bakal terus menertibkan pedagang liar. Sebab sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, seluruh fasilitas umum dan fasilitas sosial harus bebas dari kepentingan pribadi.
"Ya kita hajar terus, nggak ada itu namanya jualan di trotoar-pinggir jalan. Kan udah jelas ada peraturannya, kita juga siapin skybridge sama pasar tasik yang luas. Yang pasti kita nggak takut," ungkapnya menegaskan.
Terkait bentrokan yang terjadi, Irwandi menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja lalu lintas sempat berhenti total dan memicu kemacetan di seputar Pusat Perniagaan Pasar Tanah Abang, tepatnya mulai dari Jalan KH Mas Mansyur, Jalan Jatibaru dan Jalan Jatibunder.
"Benturan antara Satpol PP dan PKL ini karena ada provokasi, sebelumnya biasa saja. Petugas bekerja sesuai tupoksi agar Tanah Abang lebih tertib dan sudah disosialisasikan melalui operasi Praja Wibawa. Tidak ada korban dari satpol PP dan kondusif, tapi polisi sudah amankan tiga orang, itu yang kita proses," ungkap Irwandi. (dwi)