Bisnis
RFB Bukukan Volume Transaksi Lebih dari 1 Juta Lot Sepanjang 2018
PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) menutup tahun 2018 dengan kinerja yang gemilang dengan volume transaksi 1,178,427 lot atau naik 93,08% dari 2017.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
Pialang terbesar dan teraktif
Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang mengatakan saat ini RFB sebagai perusahaan pialang terbesar dan terdepan di industri PBK dengan kontribusi terbanyak di BBJ.
Dalam era global market dan perkembangan teknologi, RFB selalu mengikuti dan menyesuaikan kebutuhan pasar terutama untuk para nasabah. Sehingga dapat memudahkan para nasabah untuk bertransaksi secara mudah dan real time.
“Kami optimis, RFB dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas di tahun 2019 ini menjadi lebih besar lagi dari tahun sebelumnya. Dengan kegigihan, kerja keras dan tim yang solid, kami yakin target akan tercapai,” ucapnya.
Sementara itu Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhiyadi turut menyampaikan bahwa saat ini pencapaian kinerja RFB di tahun 2018 sebagai perusahaan pialang terbesar mencapai rangking sebagai pialang teraktif nomor 1 dengan pencapaian volume total transaksi 1.178.427 lot dengan rata-rata transaksi harian mencapai 4.532,4 lot/hari.
“Di era revolusi 4.0, RFB selalu menyesuaikan kebutuhan pasar, sehingga nasabah dapat bertransaksi secara mudah dan real time dan user friendly. Kamipun optimis, di tahun 2019 ini RFB dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas nya untuk menjadi lebih besar lagi,” tandasnya
Target 2019
Tahun 2019 RFB menetapkan target total volume transaksi sebesar 1,5 juta lot yang terdiri dari 1,1 juta lot untuk volume transaksi bilateral, dan 400 ribu lot untuk volume transaksi multilateral.
Untuk mencapai target ini, RFB akan melakukan pengembangan infrastruktur dan ekspansi Sumber Daya Manusia dengan penambahan jumlah dan skillmarketing di setiap cabang. Saatini RFB memiliki 10 kantor yang tersebar di Jakarta (2 kantor), Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, Medan, Pekanbaru, Palembang dan Yogyakarta.
“Harapan dan peluang masih terbuka luas untuk pertumbuhan pasar Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di tahun ini, meski akan digelar pesta demokrasi pada April nanti. Potensi terjadinya dinamika pada harga-harga komoditas itu pasti, namun pasar akan tetap stabil. Karena, beberapa permintaan komoditas seperti kopi dan emas diprediksi masih tetap akan tinggi,” tutur Teddy.
Sementara untuk produk investasi sistem perdagangan alternatif (SPA), seiring membaiknya pasar finansial global, maka tingkat pertumbuhan ekonomi diberbagai negara termasuk Indonesia optimistis masih tumbuh positif sehingga daya kemampuan berinvestasi pun mengalami peningkatan.
“Yang jelas fokus strategi kami tetap sama dengan sebelumnya, yaitu mengedukasi masyarakat seluas-luasnya agar semakin banyak yang memahami dan meyakini pilihan berinvestasi di PBK dan berinovasi merancang aneka produk investasi yang memenuhi kebutuhan nasabah dan pasar,” tutur Teddy.