Bisnis

RFB Bukukan Volume Transaksi Lebih dari 1 Juta Lot Sepanjang 2018

PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) menutup tahun 2018 dengan kinerja yang gemilang dengan volume transaksi 1,178,427 lot atau naik 93,08% dari 2017.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
Istimewa
DIREKTUR Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang (kiri ke kanan), Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka Teddy Prasetya, dan Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta Donny Raymod dalam acara Paparan Kinerja Industri Perdagangan Berjangka Komoditi Tahun 2018 di Sky Garden CafĆ©, Hotel Rasuna Icon, Kuningan, Jakarta, Kamis (17/1/2019). 

PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) menutup tahun 2018 dengan kinerja yang gemilang. Perseroan  berhasil membukukan total volume transaksi 1,178,427 lot atau melonjak 93,08% dibandingkan tahun 2017.

Rekor ini merupakan pencapaian yang baru dalam kinerja RFB. Volume transaksi ini melampaui target yang ditetapkan di awal tahun 2018 sebesar 1 juta lot.

Prestasi ini kian mengukuhkan RFB sebagai pemimpin pasar di industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), yang ditunjukkan dengan posisi peringkat pertama dariseluruh perusahaan pialang berjangka lainnya berdasarkan data yang dilansir dari PT Bursa Berjangka Jakarta.

Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka Teddy Prasetya mengatakan bahwa hasil kinerja yang memuaskan ini tercapai berkat kerja keras dan fokus dari seluruh tim bisnis dan operasional RFB yang berusaha memenuhi target baik secara kuantitas maupun kualitas yang baik.

“Sepanjang tahun 2018, total volume transaksi RFB ditopang oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (Sistem Perdagangan Alternatif /SPA) yang meningkat 81,19%, atau menjadi 886,699 lot, sementara volume transaksi multilateral naik 141,19% menjadi 291,728 lot hingga 31 Desember 2018,” kata Teddy kepada para wartawan di Sky Garden Café, Hotel Rasuna Icon, Kuningan, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

Geliat harga komoditas

Menurut Teddy, tingginya pertumbuhan transaksi multilateral dikarenakan geliat harga komoditas seperti Emas, Kopi, Kakao yang bergerak positif sepanjang tahun anjing tanah ini.

Sejalan dengan itu, komitmen RFB dalam mendukung pemerintah menciptakan kedaulatan di bidang komoditas dengan menjadi referensi harga dunia menjadi energi perseroan untuk memacu peningkatkan porsi volume transaksi multilateral secara bertahap

Sampai akhir Desember 2018, RFB berhasil menghimpun total 2.833 nasabah baru, tumbuh 33,51%  dari tahun 2017 sebanyak 2.122 nasabah baru.

Peningkatan jumlah nasabah baru ini seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap jasa perusahaan pialang PT Rifan Financindo Berjangka, serta peningkatan layanan di berbagai sisi.

“Transparansi menjadi urutan pertama dalam prinsip kerja kami, kedua adalah layanan yang memuaskan.Setiap marketing yang kami tugasi membangun hubungan dengan nasabah harus menjadi rekan atau mitra nasabah yang selalu siap sedia menjawab dan melayani kebutuhan transaksi nasabah secara profesional dan berintegritas,” ujar Teddy.

Terkait transparansi, lanjut Teddy, RFB telah memfasilitasi sistem transaksi dengan SITNA atau Sistem Informasi Transaksi Nasabahyang telah disediakan oleh Kliring Berjangka Indonesia dan Bursa Berjangka Jakarta.

Dengan adanya SITNA, setiap transaksi kontrak berjangka yang tercatat di bursa berjangkadapat dipantau oleh nasabah kapan pun dan di mana pun.

Di samping SITNA,saat ini RFB juga menyediakan fasilitas registrasi online dan aplikasi transaksi berbasis aplikasi di IOS maupun android.

Dengan sistem ini nasabah bisa melakukan transaksi secara real time. Ke depan, semua proses akandidigitalisasi secara bertahap sehingga semakin memudahkan nasabah dalam berinteraksi dan bertransaksi di RFB.

Pialang terbesar dan teraktif

Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang mengatakan saat ini RFB sebagai perusahaan pialang terbesar dan terdepan di industri PBK dengan kontribusi terbanyak di BBJ.

Dalam era global market dan perkembangan teknologi, RFB selalu mengikuti dan menyesuaikan kebutuhan pasar terutama untuk para nasabah. Sehingga dapat memudahkan para nasabah untuk bertransaksi secara mudah dan real time.

“Kami optimis, RFB dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas di tahun 2019 ini menjadi lebih besar lagi dari tahun sebelumnya. Dengan kegigihan, kerja keras dan tim yang solid, kami yakin target akan tercapai,” ucapnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhiyadi turut menyampaikan bahwa saat ini pencapaian kinerja RFB di tahun 2018 sebagai perusahaan pialang terbesar mencapai rangking sebagai pialang teraktif nomor 1 dengan pencapaian volume total transaksi 1.178.427 lot dengan rata-rata transaksi harian mencapai 4.532,4 lot/hari.

“Di era revolusi 4.0, RFB selalu menyesuaikan kebutuhan pasar, sehingga nasabah dapat bertransaksi secara mudah dan real time dan user friendly. Kamipun optimis, di tahun 2019 ini RFB dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas nya untuk menjadi lebih besar lagi,” tandasnya

Target 2019

Tahun 2019 RFB menetapkan target total volume transaksi sebesar 1,5 juta lot yang terdiri dari 1,1 juta lot untuk volume transaksi bilateral, dan 400 ribu lot untuk volume transaksi multilateral.

Untuk mencapai target ini, RFB akan melakukan pengembangan infrastruktur dan ekspansi Sumber Daya Manusia dengan penambahan jumlah dan skillmarketing di setiap cabang. Saatini RFB memiliki 10 kantor yang tersebar di Jakarta (2 kantor), Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, Medan, Pekanbaru, Palembang dan Yogyakarta.

“Harapan dan peluang masih terbuka luas untuk pertumbuhan pasar Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di tahun ini, meski akan digelar pesta demokrasi pada April nanti. Potensi terjadinya dinamika pada harga-harga komoditas itu pasti, namun pasar akan tetap stabil. Karena, beberapa permintaan komoditas seperti kopi dan emas diprediksi masih tetap akan tinggi,” tutur Teddy.

Sementara untuk produk investasi sistem perdagangan alternatif (SPA), seiring membaiknya pasar finansial global, maka tingkat pertumbuhan ekonomi diberbagai negara termasuk Indonesia optimistis masih tumbuh positif sehingga daya kemampuan berinvestasi pun mengalami peningkatan.

“Yang jelas fokus strategi kami tetap sama dengan sebelumnya, yaitu mengedukasi masyarakat seluas-luasnya agar semakin banyak yang memahami dan meyakini pilihan berinvestasi di PBK dan berinovasi merancang aneka produk investasi yang memenuhi kebutuhan nasabah dan pasar,” tutur Teddy. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved