Penertiban PKL di Tanah Abang Ricuh, Petugas Satpol PP Dilempari Batu dan Kayu

PENERTIBAN sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang, Jakarta Pusat oleh Satpol PP pada Kamis (17/1/2019) siang, berlangsung ricuh.

Penulis: Joko Supriyanto |
WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Sejumlah massa terlibat kericuhan, saat penertiban PKL di Tanah Abang oleh petugas Satpol PP, Kamis (17/1/2018). 

"Para PKL ini mempertanyakan kepada Satpol PP, karena mereka tidak bisa berjualan lagi di area larangan berjualan," ungkapnya.

Sejumlah massa terlibat kericuhan, saat penertiban PKL di Tanah Abang oleh petugas Satpol PP, Kamis (17/1/2018).
Sejumlah massa terlibat kericuhan, saat penertiban PKL di Tanah Abang oleh petugas Satpol PP, Kamis (17/1/2018). (WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO)

Tangkap tiga provokator

Sementara itu pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Tanah Abang berhasil mengamankan sebanyak tiga orang dalam bentrokan yang terjadi antara Petugas Satpol PP Kecamatan Tanah Abang dengan para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Jatibunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (17/1/2019).

Ketiganya diduga merupakan provokator sekaligus preman yang melindungi para pedagang liar.

Penangkapan tersebut diungkapkan Kapolsek Tanah Abang AKBP, Lukman Cahyono dilakukan ketika pihaknya melakukan membubaran bentrokan.

Dalam kejadian tersebut, pihaknya menangkap tiga orang penyerang petugas Satpol PP di lokasi kejadian.

Ketiga pria yang diduga merupakan preman itu kemudian dibawa ke Mapolsek Tanah Abang guna dimintai keterangan.

VIDEO: PKL Tanah Abang Ngamuk dan Lempari Satpol PP

Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya mengamankan kawasan bentrokan agar tidak kembali serangan susulan.

"Keterlibatan mereka masih kami dalami, apa sebenarnya peran dan keterkaitan mereka," ungkapnya dihubungi pada Kamis (17/1/2019).

Bukan hanya peran para terduga preman tersebut dalam bentrokan, pihaknya menekankan adanya aksi premanisme yang terjadi di kawasan Tanah.

Tersebut diketahui memicu polemik, mulai dari menjamurnya PKL hingga dugaan pemerasan terhadap para PKL.

"Invertigasi akan mengarah ke situ, karena memang Tanah Abang itu beda dengan wilayah lain. Tanah Abang ini seperti gula, banyak yang berkepentingan di situ," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi menyebutkan bentrokan yang terjadi merupakan puncak kemarahan para preman.

Irwandi Sebut Kericuhan saat Penertiban PKL di Tanah Abang Didominasi Ulah Preman 80 Persen

Sebab, sejak penataan dilakukan oleh pihaknya, banyak preman yang menguasai lapak trotoar dan pinggir jalan kehilangan pendapatan.

"Jadi ini karena pendaringannya hilang. Soalnya kan kita rapihin kawasan Tanah Abang, mereka jadi kehilangan pendapatan soalnya emang biasa ngutip dari pedagang buat lapak jualan yang di trotoar atau di pinggir jalan," jelas Irwandi dihubungi pada Kamis (17/1/2019).

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved