13 Orang Ini Memalsukan Kematiannya Sendiri karena Dikejar Utang dan Ingin Kawin Lagi

Orang memalsukan kematian mereka sendiri untuk keluar dari masalah seperti dikejar utang atau ingin kawin lagi.

Tony Wallace/Daily Mail
John Stonehouse memalsukan sendiri kematiannya. 

Pada awalnya, dia diduga sebagai Lord Lucan yang juga menghilang pada tahun 1974.

Kemudian, pada tahun 1976, Stonehouse dihukum karena penipuan dan pelanggaran.

Dia menjalani hukuman tiga tahun dan dibebaskan bersyarat.

99 Korban Penipuan Umroh Bisa Berangkat dari Penggalangan Dana

7. Takashi Mori

Pada tahun 1995, Takashi Mori, seorang pria Jepang berusia 47 tahun yang tinggal di Filipina, memalsukan kematiannya.

Kabar kematiannya itu dibantu oleh putranya yang berusia 21 tahun sehingga keluarganya dapat mengklaim polis asuransi jiwanya.

Polis asuransi jiwanya itu bernilai lima juta dollar Amerika Serikat setara Rp 450 miliar.

Setelah kematian pura-pura itu, mereka bergegas ke Jepang untuk menikmati polis asuransi tersebut.
Setelah sembilan bulan kabar kematian itu, Takashi Mori ditemukan tinggal di Manila.

Lantas, dia ditangkap karena penipuan asuransi. Begitu juga putra dan istrinya dideportasi ke Jepang.

8. Patrick McDermott

Patrick McDermott adalah pacar aktris dan penyanyi Olivia Newton-John.

Dalam perjalanan memancing ke Meksiko pada Juni 2005, McDermott menghilang. Setelah itu, dia tidak pernah terlihat lagi.

Namun, kepergiannya telah menimbulkan spekulasi bahwa McDermott memalsukan kematiannya untuk menghindari utang besar.

Dia juga menghindari pembayaran tunjangan anak kepada mantan istrinya (bukan Newton-John).

Patrick McDermott memalsukan sendiri kematiannya karena terilit utang.
Patrick McDermott memalsukan sendiri kematiannya karena terilit utang. (Steward Cook/Shutterstock)

9. John Darwin

John Darwin dan istrinya dikabarkan tenggelam ketika berkano di Laut Utara pada tahun 2002.

Kenyataannya, kematian Darwin itu bernilai asuransi jiwa tinggi.

Pada tahun 2007, Darwin kembali muncul di kantor polisi London, berpura-pura menderita amnesia.

Namun, sial baginya, seseorang menemukan foto pasangan itu di Panama, tempat mereka membeli properti.

Darwin pun dijatuhi hukuman enam tahun penjara karena penipuan.

Istri Darwin, Anne menceraikannya dan menulis buku tentang pengalamannya berjudul Out of My Depth.

128 Korban Penipuan Rekrutmen yang Mengatasnamakan PT KAI Bakal Lapor Polisi

10. Samuel Israel

Mantan manajer Samuel Israel dinyatakan bersalah dan harus menjalani masa hukuman mulai 9 Juni 2008.

Namun, Israel diduga sengaja meninggalkan mobilnya di samping Bear Mountain Bridge di bagian utara New York.

Kata-kata "bunuh diri tidak menyakitkan" ditulis di atas debu di kap mesin mobilnya.

Akan tetapi, polisi tidak memercayai Israel telah tewas bunuh diri.

Ternyata, Israel bersembunyi di negara bagian terdekat. Sebulan kemudian, Israel menyerahkan diri, lalu dia dipenjara.

11. Stephen Kellaway

Stephem Kellaway
Stephem Kellaway (David Crump/Baily Mail)

Stephen Kellaway dikabarkan tinggal di Bangkok, Thailand. Sebelumnya, dia mengunjungi istrinya di Rusia.

Saat dalam kunjungan ke Rusia pada 2008, Stephen Kellaway dan istrinya mencoba rencana berisiko.

Stephen diduga memalsukan kematiannya dan kembali ke Inggris.

Istrinya menunjukkan surat kematian suaminya.

Akan tetapi, dua tahun kemudian Stephen 'hidup' kembali. Dia pun diselidiki polisi terkait penipuan asuransi jiwa.

Ternyata, uang polis asuransi itu untuk memperbesar payudara istrinya.

The Daily Mail melaporkan bahwa Kellaway terinspirasi oleh kematian palsu John Darwin.

12. Lenin Carballido

Politisi Lenin Carballido terpilih sebagai wali kota di satu desa di Meksiko pada 2013.

Tiga tahun setelah itu, dia 'mati' karena komplikasi diabetes.

Ketika berita kematian menyebar, polisi mulai menyelidiki dan memutuskan bahwa Lenin Carballido memalsukan kematian untuk menghindari tuduhan pemerkosaan tahun 2004.

Diwakili Tujuh Orang, 128 Korban Penipuan Lowongan Kerja Palsu PT KAI Lapor Polisi

13. Arkady Babchenko

Pada tahun 2018, jurnalis Rusia Arkady Babchenko secara dramatis memalsukan kematiannya sendiri.

Kabar kematian palsunya itu atas bantuan dinas keamanan Ukraina.

Satu perjanjian telah dilakukan Babchenko sehingga pasukan keamanan merencanakan "pembunuhan" di apartemennya.

Penyerangan palsu dan darah babi menjadi bagian dari skenario kematian palsu Babchenko.

Babchenko pun menonton berita kematiannya di televisi.

Setelah ancaman itu hilang, Babchenko mengungkapkan kebenarannya.

"Kami senang bahwa Arkady masih hidup dan percobaan pembunuhannya dicegah," kata satu kelompok pengawas media kepada Guardian.

Namun demikian, semua orang sekarang merasa ditelah dibohongi Arkady Babchenko. (Reader's Digest)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved