Pilpres 2019

Andi Arief Laporkan Anak Jokowi yang Ikut Menuduhnya Soal Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos

Andi Arief mengunggah gambar tangkapan layar dari Twitter Gibran, @chili_pari, yang telah meretweet pernyataan dari TNI AU.

Kolase foto
Andi Arief dan Gibran Rakabuming Raka 

Andi Arief mengunggah gambar tangkapan layar dari Twitter Gibran, @chili_pari, yang telah meretweet pernyataan dari TNI AU.

WAKIL Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief mengancam akan melaporkan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, ke Bareskrim soal kabar hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.

Hal ini dilontarkan Andi Arief melalui Twitter miliknya, @AndiArief__, pada Rabu (9/1/2019).

Melalui Twitternya, ia mengunggah gambar tangkapan layar dari Twitter Gibran, @chili_pari, yang telah meretweet pernyataan dari TNI AU.

Pernyataan yang turut di-retweet Gibran merupakan perihal TNI AU yang meminta Andi Arief untuk menyebutkan oknum TNI yang turut mengecek adanya kabar hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.

Sikap Andi Arief Dinilai Bisa Kontraproduktif bagi Citra dan Elektabilitas Partai Demokrat

"Saya lagi menimbang apa perlu melaporkan akun anak Presiden ke Bareskrim," tulis Andi Arief.

Cuitan TNI AU yang di retweet Gibran dan ancaman Andi Arief (Capture Twitter @AndiArief__)

Sebelum Gibran, Andi Arief terlebih dahulu menuliskan dirinya akan melaporkan ke Bareskrim sebanyak 200 lebih pengguna Twitter yang menuduh dirinya menyebar hoaks soal kasus 7 kontainer surat suara tercoblos.

Namun, dirinya akan membatalkan laporan itu jika pengguna Twitter yang menuduhnya meminta maaf padanya.

"Pelaku sdh ditangkap.

Pengguna Twitter yang sudah menuduh saya sudah saya list. Ada 200 lebih.

Akan saya lapor Bareskrim. Saya gak peduli, siapapun akan saya lapirkan

 tetapi kalau meminta maaf lewat inbox akan saya maafkan," tulis Andi Arief.

Ancaman Andi Arief itu bukan gertakan sambal belaka.

Karena sebelumnya, Andi telah melaporkan sejumlah elit partai karena menuduh dirinya penyebar hoaks, pada Senin (7/1/2019) malam.

Kuasa hukum Andi Arief, Irwin Idrus menuturkan mereka diduga melakukan penyebaran berita bohong atau hoaks melalui media elektronik dan pencemaran nama baik.

"Hari ini Andi Arief yang merasa dicemarkan nama baiknya, melaporkan balik terhadap pihak-pihak yang dianggap telah melanggar haknya," ujar Irwin pada Kompas.com.

Laporan tersebut diterima oleh Bareskrim Polri dengan Nomor LP/B/0033/I/2019/BARESKRIM tanggal 7 Januari 2019.

6 Fakta Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos, Terancam 10 Tahun Penjara hingga Aktor Intelektual

Kelima orang yang dilaporkan itu disangka dengan Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan Pasal 27 Ayat 3 UU ITE.

Pelaporan tersebut bermula saat Andi Arief banyak dituding turut menyebarkan berita hoaks dalam kasus 7 kontainer surat suara tercoblos, Rabu (2/1/2019).

Namun, Andi Arief ketika dikonfirmasi menegaskan jika kicauannya itu hanya berupa imbauan agar ada pihak yang melakukan pengecekan terkait kabar tersebut.

"Saya mengimbau supaya dilakukan pengecekan," ujar Andi Arief, Kamis (3/1/2019).

Andi Arief menegaskan, hal tersebut sudah jelas tertulis di twit yang ia buat.

Ia menyayangkan ada pihak-pihak yang justru menuding bahwa dirinya adalah penyebar hoaks.

Polisi Sebut Ada Aktor Intelektual Dibalik Pembuatan Konten Hoaks Oleh Bagus Bawana Putra

Klarifikasi Andi Arief

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief memberikan klarifikasi terkait tudingan dirinya menyebarkan berita hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.

Hal itu disampaikan Andi Arief melalui unggahan video di akun Twitter-nya, @AndiArief__, Selasa (8/1/2019).

Andi Arief mengatakan dirinya tidak pernah terlibat dalam penyebaran berita hoaks terkait 7 kontainer surat suara tercoblos.

Hal itu dibuktikannya dengan menghubungi dua orang wartawan dan dua orang TNI untuk melakukan pengecekan.

"Mereka enggak ngerti, saya enggak terlibat dalam pembuatan hoaks itu. Saya ketika menerima itu (berita hoaks) melakukan pengecekan ke dua wartawan media yang cukup terkemuka, minta tolong kawan saya, dua orang TNI untuk mengecek."

Sandiaga Uno: Saya Ingin Debat Terhormat, Bukan Seperti Menonton Gulat Atau Tinju

"Saya bilang 'Ini hati-hati, kalau ini bener berbahaya, kalau enggak bener juga berbahaya bisa jadi hoaks, tolong dicari informasi kebenarannya', termasuk juga saya minta wartawan itu untuk tanya ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), tapi tidak ada jawaban malam itu."

"Jadi saya menanyakan itu di twit sebenarnya niat saya baik, tapi kalau niat baik ini saya akan dikriminalisasi, ya silakan sajalah," kata Andi Arief.

Andi Arief juga memberikan penjelasan soal rencananya untuk menggeruduk sejumlah tokoh yang telah memfitnah dirinya sebagai penyebar berita bohong.

Andi Arief menyebut tudingan terhadap dirinya merupakan pembunuhan karakter yang sangat kejam.

"Karena rumah saya digeruduk di Lampung, digeruduk," kata Andi Arief.

"Oleh siapa itu bang?" kata pria yang berada di sampingnya.

"Ya, ngomongnya dari Tim Cyber Polda Metro. Kalau menggeruduk boleh kan, artinya saya juga boleh menggeruduk secara baik-baik, saya ingin keadilan saja."

Tiga Perbedaan Jokowi, Sandiaga, dan Maruf Amin Saat Mengunjungi Ustadz Arifin Ilham di RSCM

"Jangan sampai, kan sudah banyak rakyat kecil yang digeruduk, dikriminalisasi, ya saya kebetulan saya tidak melakukan apa-apa dan saya berani melawan karena saya tidak melakukan apa-apa."

"Saya akan geruduk balik dan sudah saya adukan mereka ke Mabes Polri beberapa tim Jokowi, ini pembunuhan karakter yang sangat kejam, kalau saya pernah melakukan kejahatan, saya menyerahkan diri," ujar Andi Arief.

Awal Nama Andi Arief Tercatut

Sebelumnya, beredar kabar mengenai adanya tujuh kontainer berisi surat pemilihan presiden yang sudah dicoblos atau terpakai.

Satu yang membuat kabar ini menjadi bahan perbincangan adalah kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief, di laman Twitternya.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok.

Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis akun @AndiArief__, pada Rabu (2/1/2019), sekitar pukul 20.05 WIB.

Elemen Benda Diduga Bom di Rumah Ketua KPK di Bekasi Dalam Kondisi Terpisah

Kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief soal adanya surat suara tercoblos sebanyak 7 kontainer.

Kicauannya ini pun ramai diperdebatkan.

Banyak pihak menyebutkan bahwa Andi Arief adalah seorang penyebar hoaks.

Menanggapi hal tersebut, Andi Arief pun menegaskan jika kicauannya itu hanya berupa imbauan agar ada pihak yang melakukan pengecekan terkait kabar tersebut.

"Saya mengimbau supaya dilakukan pengecekan," ujar Andi Arief, Kamis (3/1/2019) pada Kompas.com.

Andi Arief menegaskan, hal tersebut sudah jelas tertulis di twit yang ia buat.

Ia menyayangkan ada pihak-pihak yang justru menuding bahwa dirinya adalah penyebar hoaks.

Laporkan 200 akun

Sebelumnya politisi Partai Demokrat, Andi Arief melapor ke Bareskrim, Rabu (8/1/2019), terkait terkait dengan kekejaman verbal yang diterimanya.

Diketahui sebelumnya, Andi Arief juga telah melaporkan sejumlah nama ke Bareskrim Polri, Senin (7/1/2019).

Sejumlah nama tersebut adalah Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Arya Sinulingga, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto, anggota Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin, dan politikus Partai Solidaritas Indonesia Guntur Romli, serta Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Ade Irfan Pulungan.

Laporan tersebut diterima oleh Bareskrim Polri dengan Nomor LP/B/0033/I/2019/BARESKRIM tanggal 7 Januari 2019.

Kelima orang yang dilaporkan itu disangka dengan Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan Pasal 27 Ayat 3 UU ITE.

Kuasa hukum Andi Arief, Irwin Idrus menuturkan mereka diduga melakukan penyebaran berita bohong atau hoaks melalui media elektronik dan pencemaran nama baik.

"Hari ini Andi Arief yang merasa dicemarkan nama baiknya, melaporkan balik terhadap pihak-pihak yang dianggap telah melanggar haknya," ujar Irwin usai melapor, sebagaimana dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.

Dalam laporannya, Irwin menyertakan beberapa alat bukti berupa rekaman video wawancara dan cuplikan berita di media nasional.

"Untuk Pak Ngabalin misalnya, ada rekaman Primetime News di MetroTV. Pernyataannya menyebutkan bahwa Andi Arief sudah sebarkan berita bohong secara sengaja sehingga menimbulkan kegaduhan," tutur Irwin.

Irwan mengatakan, atas tuduhan perkataan Andi Arief sebagai penyebar hoaks 7 kontainer surat suara pihak keluarga merasa dirugikan.

"Ada istri dan anak yang terganggu, tercemar nama baiknya. Intinya keluarga yang paling dirugikan dan tersiksa karena laporan yang tidak berdasar dan tidak benar," kata Irwin.

Kembali laporkan sejumlah orang

Melalui kicauan Twitternya, Selasa (8/1/2019), Andi Arief kembali akan ke Bareskrim Polri, besok, Rabu (9/1/2019).

Andi Arief akan melaporkan pengurus PSI dan seorang komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dalam kicauannya, Andi Arief tidak menyebutkan nama orang yang akan dilaporkannya.

Selain itu, Andi Arief juga akan mengirim somasi kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) yang dianggap membiarkan adanya 'kekejaman' yang dimaksud Andi Arief.

"Besok saya akan melaporkan ke Bareskrim polri terhadap kekejaman verbal terhadap saya:

1. Pengurus PSI

2. Seorang Komisioner KPU

Dan mengirim somasi kepada Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) yang membiarkan kekejaman serupa yg dilakukan akun resmi kesatuan di twitter," kicau Andi Arief.

200 lebih akun dalam list Andi Arief

Masih lewat kicauan Twitternya, Andi Arief mentautkan berita dari Kompas.com yang menyatakan bahwa pembuat hoaks 7 kontainer surat suara telah ditangkap di Bekasi.

Andi Arief kemudian menyebut adanya 200 lebih akun Twitter yang telah menuduh dirinya.

200 lebih akun tersebut akan dilaporkan semua.

Namun Andi Arief akan memberikan maaf kepada akun-akun tersebut jika mereka meminta maaf kepada Andi Arief.

"Pelaku sdh ditangkap.

Pengguna Twitter yg sudah menuduh saya sudah saya list. Ada 200 lebih.

Akan saya lapor Bareskrim.Saya gak peduli, siapapun akan saya lapirkan

Tetapi kalau meminta maaf lewat inbox akan saya maafkan," imbuh Andi Arief.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Ananda Putri Octaviani)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved