Anggota TNI Ditembak
Kesal Motor Diserempet, Serda Jhoni yang Sedang Mabuk Tembak Mati Letkol Dono Kuspriyanto
Pelaku tidak terima saat kendaraan roda duanya diserempet oleh korban mengendarai mobil dinasnya bernomor 2334-43.
Penulis: Joko Supriyanto |
WARTA KOTA, KRAMATJATI --- Motif penembakan terhadap anggota TNI AD Letkol Dono Kuspriyanto di Jalan Jatinegara Barat pada Selasa (25/12) akhirnya terungkap.
Pelaku tidak terima saat kendaraan roda duanya diserempet oleh korban mengendarai mobil dinasnya bernomor 2334-43.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapendam Jaya, Kolonel Kristomei Sianturi.
• Terungkap, Korban Penembakan Anggota TNI Ditembak oleh Anggota POM TNI
Kristomei Sianturi menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 22.30 WIB. Ketika itu korban, Letkol Dono tengah mengendari mobil dinasnya mengarah Matraman, Jakarta Timur.
Namun, di sekitar Gereja Santa Maria, korban menyerempet motor pelaku yang diketahui bernama Serda Jhoni Risdianto anggota TNI AU.
"Kendaraan dinas korban yang dikendarai terjadi serempetan dengan motor oleh terduga pelaku. Karena korban tidak berhenti berusaha dikejar oleh pelaku," kata Kristomei di Kodam Jaya, Rabu (26/12/2018).
Namun, di sekitar RS Hermina Jatinegara, pelaku berusaha menembak bagian belakang mobil korban.
Mobil korban yang terus melaju itu menjadi oleng dan menyerempet pembatas busway.
• CCTV dan Selongsong Peluru Jadi Bukti Penangkapan Pelaku Penembakan Anggota TNI
Motor pelaku terus berusaha mendahului mobil korban hingga berhenti di pinggir jalan dan kembali melakukan tembakan.
Korban pun terkapar dan tewas dan pelaku langsung kabur.
Setelah kejadian, pelaku dapat ditangkap sekitar pukul 04.01 WIB, Rabu (26/12/2018) d di Jalan Jengki, Makassar, Jakarta Timur.
"Pelaku mengeluarkan tembakan, 2 tembakan dari depan dan tembakan dari belakang. Luka korban ada di pelipis dan di punggung," ujarnya.
• Polri-TNI Bertemu Pasca-penembakan Bahas Anggota TNI Ditembak di Jatinegara
Kristomei mengatakan, peristiwa itu tidak terkait dengan isu-isu lainnya, melainkan tindak kriminal murni pelaku yang dipengaruhi minuman keras.
"Kami minta masyarakat untuk bersabar agar tidak diasumsikan macam-macam. Karena ini dari kondisi pelaku saat ditangkap dalam keadaan mabuk," ucap Kristomei.
Dimakamkan di Bogor
Suasana haru menyelimuti pemakaman Letkol CPM Dono Kuspriyanto di Taman Makam Bahagia (TMB) Dreded, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (26/12/2018). Tidak hanya pihak keluarga, Danpuspom TNI Mayjen Rudi Yulianto pun turut menangis.
Luapan emosi itu ditunjukkan Mayjen Rudi Yulianto ketika jenazah Letkol Dono Kuspriyanto selesai dikebumikan sekira pukul 14.00 WIB. Dalam sambutannya, dirinya mewakili Corps Polisi Militer (CPM) serta pribadinya sebagai atasan mengucapkan terima kasih atas jasa almarhum selama bertugas.
Nada tegas khas Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang semula ditunjukkan Mayjen Rudi Yulianto lambat laun berubah. Suaranya terasa berat dan terbata-bata, beberapa kali Mayjen Rudi Yulianto bahkan menghentikan kalimat lantaran menahan tangis.
• Letkol CPM Dono Kuspriyanto Sempat Kirim Pesan Motivasi Sebelum Tewas
• Mayjen Rudi Yulianto Ungkap Peran Letkol CPM Dono Kuspriyanto Dalam Puspom AD
Pemandangan itu pun disikapi beberapa ajudan yang berada di belakangnya dengan mempersiapkan tisue. Tetapi Mayjen Rudi Yulianto terlihat menguatkan diri hingga menyelesaikan ucapan terima kasih yang ditutup dengan hormat komando kepada almarhum Letkol CPM Dono Kuspriyanto.
Luapan perasaan itu diakui Mayjen Rudi Yulianto. Dirinya mengaku sedih karena almarhum Letkol CPM Dono Kuspriyanto merupakan sosok yang baik selama mengabdi sebagai anggota Corps Polisi Militer. Selain itu, Letkol CPM Dono Kuspriyanto diketahui merupakan rekan satu angkatannya ketika menjalani Akademi Militer tahun 1987.
"Otomatis saya selaku Danpuspom AD, selaku orangtuanya, selaku teman dekat karena almarhum dengan saya sama-sama alumni 87, sehingga itu lah yang tidak bisa saya pungkiri (sedih)," ungkapnya kepada wartawan usai prosesi pemakaman di TMH Dreded, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (26/12/2018).
• Disebut Gugur Dalam Bertugas, Danpuspom AD Akan Naikkan Jabatan Letkol Dono Kuspriyanto
Kasus Penembakan Letkol CPM Dono Kuspriyanto Ditangani Polisi MIliter AU
Kasus pembunuhan Letkol CPM Dono Kuspriyanto ditegaskan Danpuspom AD, Mayjen Rudi Yulianto telah dinaikkan statusnya menjadi penyidikan.
Hal tersebut disampaikan Mayjen Rudi Yulianto usai menjalani prosesi pemakaman Letkol CPM Dono Kuspriyanto di Taman Makam Bahagia (TMB) Dreded, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (26/12/2018).
"Kasus ini sedang ditangani Polisi Militer Angkatan Udara (AU), kita Puspom AD hanya membantu saja dengan satuan-satuan yang ada guna menyelidiki bahan-bahan apa yang diperlukan untuk Pom AU dalam proses penyidikan kita berikan," ungkapnya.
• Lepas Letkol CPM Dono Kuspriyanto, Danpuspom TNI Mayjen Rudi Yulianto Menangis
Dirinya pun meyakini penyelesaian kasus tidak perlu waktu yang lama. Dirinya memperkirakan penyelidikan kasus pembunuhan Letkol CPM Dono Kuspriyanto dapat selesai hanya dalam waktu satu pekan ke depan.
"Menurut saya tidak perlu waktu lama ya, satu minggu seharusnya sudah selesai sudah. Kita kan sudah mengarah kepada siapa, perbuatan siapa (pelaku penembakan).
Sementara itu, terkait sanksi yang bakal ditetapkan oleh pelaku penembakan, Mayjen Rudi Yulianto tidak dapat menetapkan. Sebab, sanksi dijatuhkan kepada pelaku lewat sidang militer di pengadilan militer.
"Saya tidak bisa menentukan apakah sanksi itu harus bagaimana, tunggu hasil proses penyidikan. Bisa saja (pelaku dipecat), bisa tidak," ungkap Mayjen Rudi Yulianto.
• VIDEO: Suasana Pemakaman Letkol CPM Dono Korban Penembakan di Jatinegara
Ditembak
Seorang anggota TNI ditembak di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Anggota TNI ditembak itu seorang berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) atau perwira menengah.
Nama anggota TNI ditembak adalah Letkol CPM Dono Kuspriyanto. Letkol Dono Kuspriyanto tewas di lokasi kejadian usai diberondong peluru oleh seseorang yang diduga mengendarai sepeda motor.
Lokasi penembakan di Jalan Jatinegara Barat, tepatnya di depan RS Hermina, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12) pukul 23.20 WIB. Hingga saat ini belum terungkap apa motif pelaku sehingga membunuh korban tersebut.
Letkol CPM Dono Kuspriyanto tewas bersimbah darah. Polisi masih terus memburu pelaku. Sepeda motor yang diduga digunakan pelaku, yakni Yamaha NMax menjadi salah satu barang bukti.
"Sedang dilakukan penyelidikan," kata Kepala Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu (26/12).
Meski kasus ini belum terungkap dan belum ada keterangan detail atas motif para pelaku, dari peristiwa tersebut ada 4 fakta yang didapat.
Seperti diketahui sebelumnya, usai disemayamkan di rumah duka, Jalan Raya Semplak Nomor 176 RT 03/08 Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat pada Rabu (26/12/2018), almarhum Letkol Dono Kuspriyanto kemudian dishalatkan di Masjid Besar At Taqwa, Jalan Raya Semplak, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (26/12/2018).
Sesuai rencana, jenazah Letkol CPM Dono Kuspriyanto kemudian dibawa ke Taman Makam Bahagia (TMB) Dreded, Bogor Jawa Barat. Pria lajang itu pun dimakamkan secara militer dilakukan secara militer.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/kristomei1.jpg)