Masih Kecewa, Fifi Lety Bandingkan Film A Man Called Ahok dengan Jenderal Soedirman

Kali ini, Fifi Lety membandingkan film A Man Called Ahok besutan Putrama Tuta dengan film Jenderal Soedirman karya Viva Westi.

Kolase foto/net
Film A Man Called Ahok dan Film Jendral Sudirman 

SEBELUM film A Man Called Ahok diputar di seluruh bioskop di Indonesia pada Kamis (8/11/2018), Fifi Lety sebagai adik dan pengacara Ahok kembali mengungkapkan kekecewaannya.

Kali ini, Fifi Lety membandingkan film A Man Called Ahok besutan Putrama Tuta dengan film Jenderal Soedirman karya Viva Westi.

Jika pemeran utama dalam film A Man Called Ahok adalah Daniel Mananta atau VJ Daniel, lain halnya dengan film Jenderal Soedirman yang diperankan Adipati Dolken.

Dalam suatu penerbangan yang tidak diketahui rutenya, Fifi Lety mendapati seorang penumpang yang duduk di sebelahnya sedang menonton film Jenderal Soedirman.

Baca: Banyak Pesan yang Bisa Didapatkan Setelah Menonton A Man Called Ahok

Secara keseluruhan Fifi Lety pun memberikan pujian kepada film tersebut karena dinilainya mendekati yang sebenarnya.

"Di film ini bukan cuma tokoh utama yang diperhatikan dari pakaian dan gaya, termasuk sisiran rambut dan lain-lain dibuat sama juga untuk tokoh-tokoh lain. Sayang di film A Man Called Ahok cuma tokoh Ahok yang penting dibuat sama gayanya, bajunya dapat banget, bagus, happy lihatnya," ujar Fifi Lety melalui unggahan akun Instagramnya @fifiletytjahajapurnama, Rabu (7/11/2018).

Gambaran sosok ayahnya yang dianggap tidak penting membuat kekecewaan Fifi Lety berujung pada kemarahan.

Baca: Jokowi: Kita Berusaha Sekuat Tenaga Bawa Indonesia Hijrah dari Ketertinggalan ke Kemajuan

Film A Man Called Ahok yang hanya mementingkan tokoh utama dan mengabaikan tokoh lainnya telah merusak gambaran mengenai sosok ayahnya.

"Sedangkan tokoh lain diabaikan, contoh Papa kami. Ehm! Mereka bilang tokoh Papa saya enggak penting! Ya udah tidak apa-apa Papa kami tidak penting. Makanya baju, karakter dan lain-lain tidak perlu disamakan dengan beliau," tutur Fifi Lety.

Padahal menurutnya, film yang berdasarkan kisah nyata selalu memperhatikan detail sejarah.

Baik dari segi karakter, pakaian, rumah dan lain-lain sebagainya. Akan tetapi semua itu tidak ia jumpai dalam film A Man Called Ahok.

"Tetapi buat saya kenangan tentang Papa saya yang sudah meninggal sangat penting. Karakter orangtua saya seperti apa bajunya juga rumah dan lain-lain, itu semua memori saya yang indah," kata Fifi Lety.

Baca: Penjualan Tiket Lion Air Menurun Setelah Kecelakaan JT 610

Tidak puas membandingkan film A Man Called Ahok dengan film Jenderal Soedirman, kemudian ia juga membandingkan film tersebut dengan film Habibie dan Ainun yang dalam pandangannya sangat memperhatikan detail.

"Contoh saja film ini (film Jenderal Soedirman,- red) dan film Habibie. Saya suka banget rumah kostumnya dan lain-lain, zaman itu banget," ucapnya.

Sebenarnya, permintaan adik Ahok sangatlah sederhana.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved