Jurnalis Arab Saudi Hilang

Copoti CCTV, Staf Konsulat Arab Saudi Tutupi Bukti Pembunuhan Jamal Khashoggi

STAF Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, dilaporkan berusaha menutupi bukti pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Editor: Fred Mahatma TIS
moroccoworldnews.com
JAMAL Khashoggi 

STAF Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, dilaporkan berusaha menutupi bukti pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Daily Sabah melaporkan, staf konsulat mencopoti CCTV di dalam gedung pada 2 Oktober, atau hari di mana Khashoggi masuk untuk mengurus dokumen pernikahan sebelum dibunuh.

Dikutip Al Jazeera Selasa (6/11/2018), staf konsulat juga berupaya merusak kamera pengawas milik polisi yang ditempatkan di luar gedung.

Baca: Dipicu Kasus Jamal Khashoggi, Warga Arab Saudi Ramai-ramai Boikot Amazon

Berdasarkan laporan Sabah, staf itu masuk ke pos penjagaan di luar konsulat pada 6 Oktober pukul 01.00 dini hari waktu setempat.

Pegawai konsulat itu memasukkan kode digital untuk membuka akses kamera pengawas, dan berupaya mencegah penegak hukum memperoleh video kedatangan Khashoggi.

Namun, Al Jazeera yang mengutip pejabat Turki memberitakan tim penyelidik berhasil menguraikan kode itu dan mendapatkan salinan videonya.

"Dari laporan itu, nampaknya Saudi tidak berusaha menyelidiki pembunuhan itu, melainkan menutupinya dengan merusak bukti yang ada," ulas Al Jazeera.

Otoritas Turki juga mengklaim CCTV dicopot oleh konsulat pada 2 Oktober, dan memerintahkan seluruh staf untuk mengambil libur pada hari itu.

Baca: Sebelum Akui Jamal Khashoggi Tewas, Arab Saudi Kirim Tim Pembersih ke Konsulat di Istanbul

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 23 Oktober menyatakan pembunuhan Khashoggi itu telah direncanakan oleh tim Saudi.

Erdogan mengatakan Saudi sengaja mematikan kamera pengawas untuk tujuan tertentu.

"Ini jelas merupakan pembunuhan bermotif politik," tandasnya.

Presiden dari Partai Keadilan dan Pembangunan itu mengaku mempunyai banyak pertanyaan kepada Riyadh. Seperti di mana jenazah Khashoggi, atau siapa yang memerintahkan pembunuhan.

Erdogan sempat berujar perintah untuk melenyapkan Khashoggi berasal dari "otoritas tertinggi". Namun dia tak menyalahkan Raja Salman.

15 Orang

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu menuturkan sudah jelas 15 orang yang datang ke Istanbul pada 2 Oktober telah diperintahkan untuk membunuh Khashoggi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved