Jurnalis Arab Saudi Hilang

Intelijen Inggris Tahu Rencana Pembunuhan Jamal Khashoggi, Peringatannya Tak Digubris Arab Saudi

SEBUAH laporan yang menyatakan intelijen Inggris telah mengetahui plot pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi beredar.

Editor: Fred Mahatma TIS
Facebook/jacarandafm.com
JAMAL Khashoggi 

SEBUAH laporan yang menyatakan intelijen Inggris telah mengetahui plot pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi beredar. Kabar tersebut berembus dari salah seorang sumber intelijen kepada Daily Express via Hurriyet, Senin (29/10/2018).

Dari kabar yang didapat, mereka mengetahui perintah untuk menangkap Khashoggi dan membawanya kembali ke Saudi datang dari "lingkaran anggota kerajaan".

Intelijen Inggris memperoleh kabar tersebut pada pekan pertama September, atau tiga pekan sebelum Khashoggi masuk ke gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.

Baca: Setelah Memutilasi Jamal Khashoggi, Tim Pembunuh Terlihat Ceria dan Pesta Minum Keras

Baca: Kasus Jamal Khashoggi, Presiden Erdogan: Bukti Lain Akan Diungkap pada Waktunya

Sumber tersebut menuturkan, meski terdapat perintah membawa Khashoggi kembali, mereka juga membuka pintu "tindakan lain" jika si jurnalis membuat masalah.

Pejabat anonim itu mengaku tidak bisa memastikan apakah Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman yang memberikan perintah tersebut atau bukan.

Pada 1 Oktober, intelijen makin yakin akan adanya plot tersebut setelah terdapat anggota intelijen Saudi ke Istanbul.

Karena itu, MI6 mencoba menghubungi Riyadh dan membujuk mereka untuk membatalkan misi tersebut. Namun, peringatan itu tak digubris.

Daily Express sempat menanyakan mengapa Inggris tak memperingatkan anggota aliansi intelijen Five Eye, termasuk di dalamnya Amerika Serikat (AS).

Apalagi, Khashoggi diketahui sudah pindah ke AS sejak September 2017 dan bekerja sebagai kolumnis bagi The Washington Post.

"Sebuah keputusan diambil bahwa kami telah melakukan apa yang kami bisa," terang pejabat intelijen anonim tersebut.

Hilang

Sebelumnya, Khashoggi dilaporkan menghilang ketika memasuki gedung konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.

Awalnya, Saudi bersikukuh bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung. Namun, sumber penyelidik Turki menuturkan dia telah dibunuh.

Berbagai pemberitaan berembus bahwa jurnalis berusia 59 tahun itu dibunuh oleh 15 orang, dan jenazahnya dimultilasi.

Saudi kemudian membuat pernyataan bahwa Khashoggi tewas akibat pertikaian. Namun, kantor jaksa penuntut mengonfirmasi kasusnya merupakan pembunuhan berencana.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved