Jurnalis Arab Saudi Hilang
Jika Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi Jatuhkan MBS, Iran Sangat Diuntungkan
Jika kasus pembunuhan Khashoggi bisa menjatuhkan Pangeran MBS, maka terdapat peluang bagi Iran dan Saudi melakukan rekonsiliasi.
KETIKA jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dilaporkan menghilang di Istanbul, Turki pada 2 Oktober, sejumlah negara di dunia memberikan komentar.
Sorotan dunia makin tajam setelah Saudi pada Sabtu pekan lalu (20/10/2018) mengakui Khashoggi tewas di gedung konsulat akibat pertikaian.
Namun, ada satu negara yang tetap diam ketika kasus Khashoggi memanas: Iran. Mereka baru memberikan pernyataan pada Senin (22/10/2018).
Baca: Presiden Iran Tuding AS Lindungi Aksi Keji Arab Saudi Bunuh Jamal Khashoggi
Ketua Mahkamah Agung Iran Sadegh Amoli Larijani menuduh Saudi berusaha menutup kasus pembunuhan tersebut menggunakan bantuan negara Barat.
"Kemudian ketika mereka harus mengaku, mereka memilih untuk menyebut insiden tersebut merupakan bagian dari operasi kejahatan," tutur Larijani.
Keuntungan
Diwartakan Radio Free Europe Selasa (23/10/2018), sejumlah pengamat menyebut Iran mendapat keuntungan dengan merebaknya kasus Khashoggi.
Hoseein Alizadeh, mantan diplomat Iran menjelaskan, saat ini ketegangan antara Iran dengan Saudi sedang berada di puncak.
Dia menuturkan jika Teheran juga fokus kepada kasus Khashoggi maka kondisi itu bisa menjadi bumerang Riyadh berhasil mengatasi masalahnya.
"Karena itu ketika Saudi tengah menghadapi tekanan internasional terutama dari Amerika Serikat (AS), Iran tak punya alasan untuk masuk," ujar Alizadeh.
Baca: Inggris Cabut Visa Tersangka Pembunuh Jamal Khashoggi, Soal Penjualan Senjata Dievaluasi
Direktur proyek Iran di Grup Krisis Internasional (ICG) Ali Vaez berujar, Iran sangat diuntungkan jika kasus itu memengaruhi reputasi Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS).
Vaez menjelaskan jika kasus pembunuhan Khashoggi bisa menjatuhkan MBS, maka terdapat peluang bagi Iran dan Saudi melakukan rekonsiliasi.
"Jika tidak, setidaknya sikap bungkam Teheran bisa menurunkan ketegangan dua negara. Sejauh ini, mereka masih senang memperhatikan dari jauh," paparnya.
Analis Ahmad Fateminejad menilai selama tiga pekan terakhir, perhatian dunia yang beralih sedikit banyak telah mengurangi tekanan yang dialami Iran.
Dengan fokus dunia kepada kasus Khashoggi, analis seperti Sadeq Maleki mengusulkan agar Iran bisa memanfaatkannya untuk memulihkan hubungan dengan Saudi.
Dalam opininya di irdiplomacy.ir, Maleki menjelaskan cepat atau lambat, kasus pembunuhan Khashoggi itu bakal menghilang dari pemberitaan dunia.
