Timses Jokowi-Ma'ruf Amin Jelaskan Letak Kebodohan Prabowo Subianto di Kasus Ratna Sarumpaet

Prabowo Subianto dan timsesnya dinilai telah melakukan kebodohan luar biasa dalam kasus Ratna Sarumpaet. Bahkan diduga pula melakukan propaganda.

Arsip Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) bersama Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso (kiri) dan Dewan Penasehat BPN Amien Rais (kanan) memberikan keterangan pers mengenai penganiayaan anggota BPN Ratna Sarumpaet di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (2/10/2018). Prabowo Subianto akan berkoordinasi dengan Kapolri untuk mengusut kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet yang terjadi pada 21 September lalu di Bandung, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj. 

Selain itu, kubu Prabowo dinilai sempat bermain propaganda menyasar Jokowi dengan subjek pemerintah di awal Ratna Sarumpaet mengaku dirinya dianiaya orang tak dikenal. 

Akademisi Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengungkapkan hal itu dalam diskusi di stasiun televisi CNN dengan tema 'Dugaan Propaganda di Kasus Ratna Sarumpaet'.

 Adi Prayitno memulai penjelasannya dengan menegaskan terkait dugaan propaganda harus diakui terlebih dulu bahwa propaganda adalah pesan politik yang sengaja ditampilkan untuk mengubah pikiran dan tindakan politik seseorang.

"Narasi yang dibangun itu tidak objektif. Dia manipulatif. Menyampaikan sesuatu yang bisa mengaduk-aduk perasaan rakyat. Itu naratifnya begitu yang disebut dengan propaganda. Maka  muncul istilah sebutan dengan 'name calling' sebagai bagian dari propaganda. Karena apa,  sebutan buruk kepada kandidat lawan yang disasar," jelas Adi Prayitno dalam diskusi yang dihadiri pula Ruhut Sitompul.

Adi Prayitno kemudian memberi contoh fakta ketika Ratna Sarumpaet menyebarkan hoax dan belum ada klarifikasi, sudah mulai muncul istilah 'Oh negara ini tidak hadir'.

"Muncul begitu, itu sejenis name calling yang bisa disematkan kepada kelompok yang ingin disasar. Ini secara normatively ya bangun narasi, Ini yang kemudian harus dijelaskan kepada publik secara normatif," kata Adi Prayitno.

Menurut Adi Prayitno, kasus Ratna Sarumpaet saat ini cenderung tak menguntungkan Prabowo Subianto

Kubu Prabowo Subianto amat tergantung bagaimana mengembangkan isu-isu yang lebih masuk akal dan rasional untuk memperbaiki kerusakan akibat kasus Ratna Sarumpaet.

Selain itu politisi Ruhut Sitompul yang hadir di acara tersebut juga berbicara bahwa hukum bukan hanya milik Ahok saja.

Sehingga sudah sepantasnya Ratna Sarumpaet diusut secara hukum untuk mengetahui motif sebenarnya dari tindakan berbohongnya yang sudah menyeret banyak politisi papan atas negeri ini.  

Di diskusi lainnya, Ruhut Sitompul juga mengeluhkan kubu Prabowo yang lekas menghujat Presiden begitu Ratna Sarumpaet menceritakan dirinya dianiaya.

"Fadli zon,kau punya omongan apa, akhirnya ke Pak Jokowi. Pak Prabowo, kau punya omongan apa, akhirnya ke Pak Jokowi. Begitu juga yang lain-lain termasuk andre. Tolonglah, hormati simbol negara kita yang InsyAllahh akan menjadi presiden satu kali lagi," kata Ruhut Sitompul dalam sebuah diskusi lainnya.

Mari kita simak video selengkapnya acara DUA ARAH dan acara CNN ;

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved