Tuan Guru Bajang: Pak SBY Diberi Kabar Hoax Soal Pencopotan Prasasti Bandara Lombok

"Saya sangat menyayangkan Pak SBY diberi kabar hoax mengenai rencana pencopotan prasasti, hingga mengeluarkan statemen yang keliru."

Penulis: AchmadSubechi | Editor: AchmadSubechi
Warta Kota/Alex Suban
Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi yang bergelar Tuan Guru Bajang menjawab pertanyaan awak Tribun saat berkunjung di Kantor Redaksi Warta Kota Tribun Network, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018) sore. 

GUBERNUR NTB TGH Zainul Majdi yang lebih dikenal dengan Tuan Guru Bajang, sangat menghargai penetapan nama pahlawan nasional untuk Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid oleh Presiden Joko Widodo melalui SK Menteri Perhubungan.

Sementara prasasti yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 2011 masih akan tetap ada.

"Kami masyarakat Lombok berterima kasih pada Pak Jokowi atas penetapan nama bandara yang mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB, yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid," tegas Zainul Majdi dalam keterangan resminya, Rabu (12/9).

Sebelumnya pada 5 September 2018, pemerintah melalui Menhub Budi Karya menetapkan nama Bandara adalah Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Rencananya Presiden akan meresmikan penetapan nama Bandara ini dalam beberapa hari mendatang. Bisa saja ditandai dengan satu prasasti.

Gubernur NTB menegaskan bahwa Bandara Internasional Lombok diresmikan beroperasinya oleh Presiden SBY pada 20 Oktober 2011 yang lalu.

"Pada saat itu, Pak SBY menandatangani prasasti peresmian Bandara. Namun tentu saja bukan berarti prasasti Pak SBY akan dicopot sebagaimana yang Pak SBY sampaikan. Pemerintah dan Masyarakat Lombok tidak pernah ada keinginan seperti itu."

Zainul menjelaskan peresmian operasional bandara adalah satu hal, penetapan nama bandara dengan nama pahlawan nasional adalah hal lain. Itu dua hal yang berbeda.

"Saya sangat menyayangkan Pak SBY diberi kabar hoax mengenai rencana pencopotan prasasti, hingga mengeluarkan statemen yang keliru."

Gubernur NTB mengatakan tidak ada yang berniat menghilangkan jejak Presiden SBY.

"Jasa beliau dihargai, sehingga tidak perlu ada yang sensi. Saya pastikan Pak Jokowi bukan orang yang suka menafikan jasa pemimpin sebelumnya, bahkan beliau selalu mengapresiasi karya pendahulunya."

***

KALA itu Kamis (20/10/2011) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Bandara Internasional Lombok (BIL).

BIL adalah satu-satunya bendara berskala internasional di NTB sebagai pengganti bandara lama Selaparang.

Bandara Selaparang dianggap sudah tidak mampu lagi menampung penumpang yang terus meningkat setiap tahunnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved