Anies Baswedan Tolak Jadi Calon Presiden Karena Emosional dengan Prabowo Subianto

ANIES Baswedan mengakui dirinya sebenarnya mendapat tawaran menjadi Capres dari poros ketiga.

tribunnews.com
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno. 

Anies Baswedan mengakui bahwa tidak pernah ada tawaran Capres dari Prabowo Subianto.

Tapi Anies Baswedan juga mengakui bahwa ada tawaran Capres dari beberapa pihak lain, tetapi Anies memilih tak mengambil tawaran itu.

“Dan akhirnya saya katakan, saya tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang mengkhianati Pak Prabowo, saya sampaikan kepada semuanya,” ujar Anies Baswedan.

Bahkan Anies Baswedan mengaku memiliki komitmen dengan Prabowo Subianto bahwa dia tak akan memotong proses pencalonan Prabowo Subianto maupun proses kampanyenya.

“Tawaran maju itu berdatangan.Jadi ketika ada yang datang mendiskuskusikan, saya sampaikan, selama ini ada Pak Prabowo, saya tidak mau memikirkan,” ujar Anies Baswedan.

Sandiaga Uno Bongkar Cara Anies

Cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno
Cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno (YouTube)

Sementara itu Sandiaga Uno membongkar cara lain Anies Baswedan untuk menghindari pinangan Prabowo Subianto.

Hal itu diungkapkan Sandiaga Uno dalam acara Indonesia Lawyers Club yang diunggah di akun youtube Indonesia Lawyers lub tvOne dengan judul ’[EKSKLUSIF] Cerita Sandiaga Uno Bersedia Menjadi Cawapres ILC 14 Agustus 2018’.

Dalam acara itu, Karni Ilyas menanyakan soal kapan Sandiaga Uno dilamar Prabowo Subianto.

Sandiaga Uno kemudian menceritakan bahwa ada sederet pertemuan terkait hal itu, dan dirinya seharusnya tak terpilih apabila Anies Baswedan mau menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

“Ini saya mestinya nggak duduk disini dan nggak kehilangan 2 posisi dalam satu malam itu kalau Mas Anies bilang iya. Dia akhirnya memutuskan tidak dan singkat dalam suasana yang sangat cair itu akhirnya bola panas itu dateng ke saya,” ujar Sandiaga Uno dalam video tersebut.

Sandiaga Uno juga menceritakan bahwa pernah terjadi pertemuan bertiga antara Sandiaga Uno, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto dimana Prabowo menyampaikan untuk kesekian kalinya, dan Anies Baswedan bersikukuh ingin fokus di Jakarta dan menunaikan tugas dan janji amanahnya untuk menyelesaikan kewajibannya selama 5 tahun.

Sandiaga Uno pun kemudian menyampaikan argumen Anies Baswedan menolak pinangan Prabowo Subianto dengan kata-kata yang amat tertata dan diplomatis.

“ Jadi itu yang dia (Anies Baswedan) sampaikan , dia (Anies Baswedan) bilang saya sudah terucap, saya teringat janji saya kepda seorang ibu di bukit duri yang menitipkan gendongan anaknya, ibu Saidah itu bilang gendongan ini mohon Pak Anies bawa, dan kebetulan pada waktu itu saya ada disana, mohon digendong seluruh anak jakarta jangan sampai ada yang mendapatkan pendidikan yang tidak tuntas dan berkualitas,” kata Sandiaga Uno.

AHY Bikin Tak Nyaman

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono beserta Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Selasa (24/7/2018), di rumah SBY, Kuningan, Jakarta Selatan.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono beserta Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Selasa (24/7/2018), di rumah SBY, Kuningan, Jakarta Selatan. (Dok. Partai Demokrat)
Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved