Warga Bergulat Lawan Satpol PP di Atap Rumah Pertahankan Rumahnya Dibuldoser

Intinya ini rumah saya, dirobohkan tidak ikhlas. Hidup turun temurun kok dirampas. Di media, warga dicap macam-macam karena bertahan.

Kompas.com
Petani menangis karena tanaman cabai mereka dibuldoser demi Bandara Kulonprogo. 

Penggusuran rumah-rumah warga yang memaksa bertahan di lahan pembangunan Bandara NYIA pada Jumat ini menyasar 33 rumah warga di izin penetapan lokasi (IPL) NYIA ini.

Lebih dari 30 kepala keluarga bertahan mendiami rumah. Mereka bersikeras menolak semua solusi apapun dari pemerintah untuk meninggalkan IPL, meski status tanah sudah kembali ke negara. Angkasa Pura I (Persero) dan PP memutuskan memindahkan warga dari sana, memberi rumah tinggal sementara di rumah-rumah sewa, lantas menggusur rumah mereka di IPL.

Banyak ekskavator dikerahkan untuk mempercepat perobohan tidak hanya rumah, tetapi juga kandang sapi, pohon kelapa, melinjo, mangga, hingga pohon jati yang masih muda.

Upaya pembersihan lahan itu juga melibatkan ratusan orang, baik TNI-Polri, relawan angkat barang, hingga mobil truk.

Semua mendapat perlawanan dari warga yang menolak pembangunan bandara.

Penggusuran sebenarnya sudah berlangsung sejak Kamis (19/7/2018) kemarin.

Sebanyak 17 dari 33 rumah sudah digusur sehari sebelumnya. Penggusuran kembali berlanjut hari ini.

Salah satu yang paling alot adalah rumah-rumah yang masuk Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Temon.

Warga melawan dengan beragam cara, termasuk Sumiyo.

Ada yang terus menghujat, ada pula yang terus melempar polisi dan Satpol PP dengan pasir.

Ada juga yang berontak, bahkan melukai beberapa Satpol PP dengan cara menggigit.

Tidak ikhlas

Sumiyo mengaku rumah itu adalah peninggalan orang tuanya.

Di rumah itu, tinggal 2 kepala keluarga, yakni Sumiyo dan salah seorang anaknya yang sudah berkeluarga.

Sebagai rumah peninggalan, ia berniat memertahankan rumah itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved