Viral Tentara Israel Perempuan Ini Dituding Sniper yang Bunuh Razan, Ini Klarifikasi Dirinya
Rebecca menyebutkan dirinya dibebaskan dari tentara sekitar dua setengah tahun yang lalu.
Rebecca (24 tahun) dituding sebagai sniper Israel yang melontarkan peluru panas menembus dada Razan pada Jumat (1/6/2018) lalu.
Foto-foto Rebecca pun menyebar dan menjadi viral di berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.
Rebecca rupanya membantah keras semua tuduhan yang di alamatkan kepadanya.
Hal tersebut ia ungkapkan kepada The Times of Israel, kemarin Minggu (3/6/2018) waktu setempat.
Rebecca menyebutkan dirinya dibebaskan dari tentara sekitar dua setengah tahun yang lalu.
Ia tidak pernah menjadi sniper ketika dia berada di Israel Defense Forces (IDF).
Rebecca (24) saat ini bekerja untuk program tahun jeda di Israel.
Bulan depan, ia akan mulai mengajar bahasa Inggris untuk pencari suaka Afrika.
Rebecca pun syok ketika namanya dan wajahnya disangkut pautkan dengan sniper yang membunuh Razan Al Najjar.
Semua akun media sosialnya langsung banyak yang mencaci maki dan juga mengancam.
Rebecca awalnya kewalahan dan bingung oleh bombardir kata-kata tersebut di media sosial miliknya.
Ia juga ketakutan oleh pesan-pesan yang mengancam.
Tapi kini, ia kecewa bahwa puluhan ribu orang di seluruh dunia “sangat ingin percaya sesuatu yang bohong dan menaruh banyak kebencian di luar sana,” katanya.
"Saya sedih karena teman-teman dan keluarga saya telah terancam dan di dunia media sosial, tidak ada cara untuk melindungi diri Anda dari menjadi korban ancaman dan kebohongan"
“Saya tidak politis, tetapi saya melakukan apa yang dapat saya lakukan untuk mengetahui semua‘ narasi, ’dan propaganda semacam ini hanya menghambat setiap peluang untuk perdamaian,”
“Saya sedih karena teman-teman dan keluarga saya telah diancam dan di dunia media sosial, tidak ada cara untuk melindungi diri Anda dari menjadi korban ancaman dan kebohongan,” katanya.
"Aku tidak pernah tahu betapa buruknya itu."
Rebecca pun bahkan sampai harus mengunggah video klarifikasi soal kabar hoax yang menyerang dirinya.
Dalam video tersebut, Rebecca mengatakan bahwa postingan di "Freedom for gaza" telah "menyebabkan ratusan pesan kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap hidup saya dan kehidupan teman saya."