Ini Dia Punggye-ri, Lokasi Uji Coba Nuklir Korut yang Misterius

Para pekerja di lokasi dan penduduk sekitarnya menderita dampak dari paparan radioaktif, termasuk kanker dan kelahiran bayi cacat.

Editor: Fred Mahatma TIS
AFP/Planet/HO/Kompas.com
GAMBAR ini menunjukkan sebelum dan sesudah situs uji coba nuklir Punggye-ri, di mana pada 3 September 2017 dilakukan pengujian bom di bawah tanah. Gambar di sebelah kiri adalah sebelum dilakukan pengujian yang diperoleh pada 1 September 2017, sementara gambar setelah pengujian menunjukkan tanah longsor. 

2. Guncangan gempa

Uji coba nuklir yang pertama dianggap sebagai kegagalan dan menghasilkan ledakan sekitar satu kiloton, sementara pengujian terakhir mencapai 250 kiloton atau 16 lebih kuat dibanding bom atom Amerika Serikat yang dijatuhkan di Hiroshima pada 1945.

Sekitar 8,5 menit setelah uji coba pada September lalu, para ahli menyebutkan telah terjadi keruntuhan di lokasi menuju pusat uji coba nuklir.

Survei Geologi AS mencatat adanya peristiwa seismik sekitar 8 menit usai dilakukan uji coba.

Baca: Terowongan Nuklir Korut Runtuh, 200 Tewas, Jepang Terancam Radiasi

Jepang melaporkan pada Oktober lalu, sebuah terowongan yang sedang di lokasi itu runtuh dan sebanyak 200 pekerja diperkirakan tewas.

3. Dekat dengan China

Uji coba nuklir yang terakhir berdampak di beberapa kota di China yang berbatasan dengan Korea Utara. Penduduk di sana merasakan guncangan akibat aktivitas seismik.

Anak-anak sekolah menyelamatkan diri ke tempat terbuka di kota Yanji, sekitar 10 km dari perbatasan.

Baca: Gempa 5,4 SR Landa Korsel, Uji Coba Nuklir Korut Lagikah?

Selain itu, kota-kota di Korea Utara yang berada di dekat situs juga diyakini berisiko terkena dampak, seperti desa Punggye-ri dan kota Chongji yang berjarak 80 km dari situs uji coba.

Namun, tidak diketahui apakah daerah berpenduduk tersebut dievakuasi atau diperingatkan terkait uji coba nuklir.

4. Risiko radiasi

Korut mengklaim tidak ada kebocoran radiasi dari uji coba nuklir yang terakhir.

Di sisi lain, media Korsel dan Jepang melaporkan para pekerja di lokasi dan penduduk sekitarnya menderita dampak dari paparan radioaktif, termasuk kanker dan kelahiran bayi cacat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved