Parkir Liar Bikin Lalu Lintas di Rawa Belong Semrawut dan Sumpek

Beberapa titik parkir liar masih menghantui DKI Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Barat.

WARTA KOTA/PANJI BASKHARA RAMADHAN
Kemacetan di sekitar Pasar Bunga Rawa Belong, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (14/2/2018). 

WARTA KOTA, KEBON JERUK - Beberapa titik parkir liar masih menghantui DKI Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Barat.

Salah satu lokasi maraknya parkir liar kendaraan juga terjadi di wilayah Pasar Bunga Rawa Belong, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (14/2/2018).

Pantauan Warta Kota, kemacetan terjadi di sepanjang Jalan Sulaiman, yang mengarah ke Jalan Rawa Belong Raya hingga ke kawasan mengarah Jalan Panjang. Mobil serta motor yang terparkir di kedua bahu jalan ini, menyulitkan kendaran lain yang melintas.

Baca: Dinikahi Atau Tidak oleh Reino Barack, Luna Maya: Yang Penting Happy-happy Aja

Kemacetan tak terbendung. Tak ayal, suara bising klakson menambah ramai ramai kawasan Pasar Rawa Belong.

Terkadang, beberapa pengendara berteriak dan memaki pemilik kendaraan yang rata-rata bernomor polisi hitam yang terparkir tersebut. Parahnya, tak ada satu pun petugas yang mengurai kemacetan di sepanjang kawasan itu.

"Semenjak ada kafe-kafe, warung makanan di sini (Jalan Sulaiman) jadi sempit jalanan. Jadi gimana mau melintas nyaman, kebanyakan itu pemilik mobil dan motor pada parkirnya di area bahu jalan dan trotoar," papar Munir (26), pemotor.

Kemacetan di sekitar Pasar Bunga Rawa Belong, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (14/2/2018).
Kemacetan di sekitar Pasar Bunga Rawa Belong, Kelurahan Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (14/2/2018). (WARTA KOTA/PANJI BASKHARA RAMADHAN)

"Dulu, mana ada macet-macet begini. Jadi sumpek. Belum lagi banyak pejalan kaki lalu-lalang menyeberang. Sumpek pak sebenarnya. Ini petugas Dishub kek, tidak ada sama sekali mau mengurai kemacetan di sini. Derek saja lah kalau perlu semuanya mas, iya kan?" sambung Munir.

Warga lainnya, Shantia (39), juga mengaku sangat terganggu atas kondisi di Jalan Sulaiman. Dia sulit melangkahkan kakinya, lantaran tidak ada ruang untuk berjalan kaki di kawasan tersebut.

"Susah sih. Kebanyakan trotoar dipakai untuk parkiran mobil. Mau melangkah juga susah di sini. Sudah sempit jalannya, macet pula di sini, mas. Sumpek kelihatannya," ujarnya.

Baca: Jusuf Kalla: Kalau Tak Punya Minat untuk Kekuasaan, Berarti Bukan Pimpinan Partai

Kondisi serupa terjadi di kawasan dekat salah satu mal di kawasan Kembangan. Mal itu tak memiliki lahan parkir kendaraan roda dua, dan membuat sejumlah titik menjadi lokasi parkir liar.

Para juru parkir (Jukir) di sekitaran mal itu, kini secara asal mematok tarif parkir. Tarif parkir motor dipatok Rp 5 ribu untuk satu kendaraan, dan tidak disertakan tiket parkir.

Walau parkir liar di Jalan Kembang Kerep Luar diatur oleh beberapa juru parkir yang juga liar, tetap saja kondisi di sana semrawut.

Baca: Romahurmuziy: Setiap Saya ke Daerah dan Bertanya kepada Rakyat, Mereka Masih Menghendaki Pak Jokowi

“Kami di sini sifatnya enggak maksa. Kalau mau parkir di sini ya parkir saja. Kalau takut dengan petugas Dishub, ya bisa di minimarket di sana parkirnya," jelas Abdul (28), juru parkir liar.

Kondisi yang sama juga terjadi di depan Kantor Kecamatan Tambora. Parkir liar memenuhi bahu Jalan di Jalan Tubagus Angke. Sempitnya halan, membuat kendaraan bermotor sulit melintas.

Ivan, Humas Unit Pengelola (UP) Parkir Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mengatakan, banyak lahan umum yang dijadikan parkiran liar akibat kurangnya lahan parkir.

Baca: Alumni 212 Terbelah dan Sama-sama Mengaku Didukung Rizieq Shihab

“Kami sudah sosialisasikan ke masyarakat, untuk mengalihkan parkiran ke tempat lain," ucap Ivan.

Menurutnya, ada 35 lahan baru yang sudah dibangun di beberapa pasar. Dari semua lokasi itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Jakarta mengalami peningkatan.

"Di akhir tahun lalu saja, tercatat ya setidaknya PAD parkiran capai Rp 107,8 miliar, yang terdiri dari parkiran jalanan dan parkiran pasar. Kalau hal itu dibandingkan parkir pasar, lebih sedikit," papar Ivan, saat disinggung maraknya parkir liar di wilayah Jakarta Barat. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved