Kantor Camat Mampang Prapatan Bakal Direlokasi, Biaya Pembangunannya Rp 19,5 Miliar
Pemerintah Jakarta Selatan tahun ini bakal membangun total tiga bangunan kantor pelayanan.
Penulis: Feryanto Hadi |
WARTA KOTA, MAMPANG PRAPATAN - Pemerintah Jakarta Selatan tahun ini bakal membangun total tiga bangunan kantor pelayanan.
Salah satunya adalah Kantor Camat Mampang Prapatan yang rencananya dipindahkan ke lokasi lain. Ada pun anggaran biaya pembangunan kantor camat baru itu mencapai Rp 19.528.311.006.
Berada di kawasan rawan banjir menjadi alasan utama kantor itu bakal direlokasi. Setiap musim penghujan, dijelaskan Asril Rizal selaku camat setempat, air menggenangi halaman kantor hingga setinggi 80 sentimeter.
Baca: Tidur Bareng 23 Orang di Penjara, Pretty Asmara Takut Kutuan
"Bahkan airnya sampai masuk ke dalam kantor lantai satu. Ketinggian genangannya sampai sepaha orang dewasa," kata Asril berkisah kepada Warta Kota, di Kantor Kecamatan Mampang Prapatan, Jumat (19/1/2018).
Sejumlah staf kecamatan yang berada dalam perbincangan menyahuti dengan menegaskan bahwa banjir yang kerap terjadi itu sangat mengganggu pelayanan kepada masyarakat. Mereka umumnya mendesak agar proses pembangunan kantor camat baru bisa segera direalisasikan.
Bahkan, menurut Asril, masyarakat yang memiliki kepentingan ke kantor kecamatan sampai harus menyewa gerobak yang disediakan warga setempat, mengingat jarak antara pintu gerbang dengan gedung kantor sekitar 80 meter.
Baca: Wasekjen Partai Gerindra: Pada 2019 Kita akan Punya Presiden Baru
"Jadi, warga sini sampai menyewakan gerobak untuk membawa warga menuju ke kantor kecamatan. Dan ini terjadi setiap tahun saat musim hujan," ungkap Asril.
Berada di daerah cekungan dan lebih rendah dari permukaan Sungai Mampang, membuat air genangan sulit diatasi. Terlebih jika debit Sungai Mampang sedang tinggi, maka tidak banyak yang bisa dilakukan selain menunggu genangan air di halaman kantor camat surut dengan sendirinya.
"Airnya mau dibuang juga ke mana? Tanah di sini lebih rendah dari muka kali yang berada di sisi kiri. Sedangkan di sisi kanan kantor ini daerahnya lebih tinggi. Jadi ya nunggu surut sampai beberapa jam," paparnya.
Baca: Survei PolMark: 52,4 Persen Responden Ingin Jokowi Jadi Presiden Lagi, Ini Dua Alasan Utamanya
Lokasi pemindahan saat ini sedang dalam kajian, katanya. Namun, kemungkinan pembangunan kantor camat baru akan bertempat di salah satu tanah kosong di Jalan Bangka II.
"Hanya saja lahan itu saat ini masih sengketa dan sedang disidangkan. Kami dalam status menunggu keputusan hasil sidang," jelas Asril.
Warta Kota mengamati, gedung kantor camat itu masih tampak kokoh meski dibangun sejak 1998. Semua ruangan masih berfungsi dengan baik, dan bangunan sudah sesuai standar dengan empat lantai. Halaman kantor pun cukup luas, dilengkapi sejumlah taman dan musala cukup besar di sisi kanan gedung utama.
Baca: Fadli Zon Bikin Puisi Lagi, Kali Ini Ditujukan untuk Donald Trump
Meski demikian, Asril memastikan lokasi gedung kantor itu sudah tidak representatif, dan jalan terbaik adalah memindahkan lokasi kantor.
"Fisik bangunannya sudah tua. Sudah 20 tahun. Tentu infrastrukturnya sudah rapuh," ucap Asril.
Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, selain Kantor Kecamatan Mampang Prapatan, tahun ini pihaknya akan melakukan rehabilitasi total terhadap dua kantor kelurahan, yakni Kelurahan Karet dan Kuningan Timur.
Baca: Dijuluki Baby Huey, Ini yang Dilakukan Teman Satu Sel Setelah Pretty Asmara Mandi
“Tiga kantor itu kondisinya tidak layak lagi, sehingga perlu ada perbaikan demi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Nantinya ketiga kantor tersebut akan dibikin baru semua,” beber Tri Kurniadi.
Kabag Tapem Jakarta Selatan Iwan Santoso menuturkan, rehab total tiga kantor tersebut memakan biaya berbeda-beda. Untuk pembangunan Kanto Kelurahan Karet, dianggarkan sebesar Rp 6.969.030.065, Kuningan Timur Rp 3.295. 384.718, sedangkan Kantor kecamatan Mampang Prapatan sebesar Rp19.528.311.006.
"Pembangunan tiga kantor itu atas sejumlah pertimbangan. Untuk kantor kecamatan karena di sana rawan banjir. Sedangkan dua kantor kelurahan belum memenuhi standar, dan dengan rehab total jadi memenuhi standar, yaitu empat lantai,” paparnya. (*)