210 Lansia Terlantar Dibina di Panti Asuhan Tresna Werdha Budi Mulia

Mengurus lansia tidak mudah, salah satu kendalanya yaitu sifat kakek nenek yang sulit dipahami

Warta Kota/Anggie Lianda Putri
Papan nama Panti Asuhan Tresna Werdha Budi Mulia yang terletak di Jalan Bina Marga Rt.7/6, Cipayung Jakarta Timur. 

Entah apa yang sedang dibayangkan, bahkan saat ditegurpun mereka tidak menghiraukan. 

Produk hasil kerajinan tangan penghuni Panti Asuhan Tresna Werdha Budi Mulia.
Produk hasil kerajinan tangan penghuni Panti Asuhan Tresna Werdha Budi Mulia. (Warta Kota/Anggie Lianda Putri)

Dyah prastiwi selaku perawat menjelaskan terdapat kamar dengan kategori yang berbeda. Ada enam kategori yang bisa ditempati oleh nenek dan kakek disini.

Pertama Wisma bogenvile ditempati oleh 13 orang nenek dan kakek yang mandiri dalam arti bisa melakukan semua tanpa dibantu.

Begitu juga dengan Wisma Catelia khusus untuk nenek mandiri dan Wisma Edelweis untuk kakek mandiri.

Sedangkan Wisma Dahlia dikhususkan untuk nenek yang memerlukan pendampingan (total care) dalam arti semua dibantu oleh petugas.

Mulai dari makan, mandi, mencuci pakaian semuanya didampingi oleh petugas. Sedangkan untuk kakek ditempatkan di Wisma Flamboyan.

Nah untuk Wisma Cempaka dikhususkan untuk kakek nenek parsial atau semi total care yang sebagian kegiatannya dapat dilakukan sendiri namun ada beberapa yang perlu dibantu petugas.

Gedung Panti Asuhan Tresna Werdha Budi Mulia yang terletak di Jalan Bina Marga Rt.7/6, Cipayung Jakarta Timur.
Gedung Panti Asuhan Tresna Werdha Budi Mulia yang terletak di Jalan Bina Marga Rt.7/6, Cipayung Jakarta Timur. (Warta Kota/Anggie Lianda Putri)

Di tempat ini juga disediakan satu ruang klinik untuk penanganan awal jika ada yang sakit.

Jika kurang maksimal, mereka dilarikan ke Rumah Sakit yang sudah bekerjasama seperti Rs.Budhi Asih dan Rs.Pasar Rebo. 

Sedangkan untuk yang mengalami gangguan jiwa, Panti Asuhan khusus bekerja sama dengan Rs.Duren Sawit dan dibawa berobat rutin sebulan sekali agar diberi obat penenang.

Lorong dan halaman sangat bersih dan rapih, tidak ada sampah satupun yang tergeletak baik di aspal maupun di lantai karena Pemda sudah menyiapkan tujuh orang perawat dan 44 orang pramusosial.

Terdapat beberapa kegiatan yang dapat diikuti oleh kakek dan nenek disini, seperti senam dipagi hari dan menjalankan kegiatan rohani.

"Seminggu sekali juga ada panggung gembira untuk hiburan kakek nenek, mereka bisa nyanyi dan joget bareng-bareng," ujar Sudarsono.

Namun sayangnya sampai saat ini belum ada anggaran dari pemerintah untuk mengajak para lansia ini rekreasi.

"Rekreasi sih jarang, terakhir setahun yang lalu diajak donatur ke pantai Anyer. Semua pada ikut kecuali yang udah enggak bisa bangun, kita tidak izinkan ikut," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved