210 Lansia Terlantar Dibina di Panti Asuhan Tresna Werdha Budi Mulia
Mengurus lansia tidak mudah, salah satu kendalanya yaitu sifat kakek nenek yang sulit dipahami
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Anggie Lianda
WARTA KOTA, CIPAYUNG - Panti Asuhan Tresna Werdha Budi Mulia 1 yang terletak di Jalan Bina Marga Rt.7/6, Cipayung Jakarta Timur ini sudah berdiri sejak tahun 1968.
Panti ini merupakan milik Pemerintah Daerah (Pemda) DKI yang dihibahkan dari Kementrian Sosial.
Satuan Pelayanan, Sudarsono mengatakan bahwa terakhir kali bangunan ini direnovasi pada tahun 2011, alasannya untuk memberikan pelayanan lebih maksimal agar para lansia nyaman dan betah tinggal di tempat ini.

Panti Asuhan ini memang di khususkan untuk orang yang Lanjut Usia (Lansia). Saat ini ada 210 orang terdiri dari 120 nenek dan 90 kakek yang memiliki umur 60 hingga 101 tahun.
99 persen mereka adalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terjaring razia satpol PP di jalanan.
Setelah terjaring satpol PP, mereka ditempatkan di PSBI untuk didata. Jika masih mempunyai keluarga dikampung akan dipulangkan sedangkan para lansia yang tidak memiliki keluarga akan diantar ketempat ini.
Namun tidak menutup kemungkinan bagi yang masih memiliki keluarga tetapi kondisi ekonominya tidak baik dan keluarganya benar-benar tidak mampu, panti ini siap untuk menampung.
"Jadi background kakek nenek yang ada disini semua adalah orang terlantar dan orang tidak mampu. Daripada melanggar perda nomer 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum, lebih baik kita beri tempat disini," ujar Sudarsono saat ditemui di lokasi, Jumat (5/1/2018).
Sudarno juga mengatkan bahwa mengurus lansia tidak mudah, salah satu kendalanya yaitu sifat kakek nenek yang sulit dipahami karena kembali seperti anak-anak dan sangat sensitif.

"Jadi sensitifnya itu gampang marah dan ingin diperlakukan istimewa," sambung Sudarsono.
Karena sebagian besar berasal dari jalanan, ada beberapa yang mengalami penyakit kulit dan gangguan jiwa.
"Mereka kan jarang mandi, makan juga seketemunya, tidur juga nunggu emperan sepi, maka nya banyak yang menderita penyakit kulit dan gangguan jiwa akibat stres dijalan," ucap Sudarsono.
Wartawan Warta Kota pun diajak untuk melihat kondisi para lansia di Panti Asuhan ini.
Menyusuri setiap lorong, terlihat beberapa kakek yang duduk temenung dengan tatapan kosong.