Rumah Mewah di Jelambar Ini Digeruduk Debt Collector, Polisi Sampai Lepaskan Tembakan Peringatan
Diceritakan Samsudin, tanpa basa-basi para debt collector langsung menduduki kediaman Albert.
Negosiasi berjalanan alot, sampai sore.
"Para debt collector itu tidak mau pergi mereka malah semakin banyak yang datang. Polisinya, itu dari Polsek Tanjung Duren. Karena itu debt collector makin banyak, anggota bantuan juga didatangkan. Dimulai dari Polsek Penjaringan, Jakarta Utara, dan Polres Metro Jakarta Barat. Pokoknya, polisi sama debt collector itu kerap adu mulut," jelasnya.
Tiga Kali Digeruduk
Petugas keamanan komplek lain, Sardimi (45), menjelaskan, kejadian terjadi di rumah Albert bukanlah kali pertama.
Sebelumnya beberapa bulan lalu kejadian tersebut juga pernah terjadi di rumah Albert.
"Cuma, tak menyebabkan kericuhan. Si Albert, mengabaikan kedatangan debt collectornya di depan rumah. Nah, yang kemarin itu tuh yang parah. Polisi, terpaksa menutup akses masuk menuju tempat itu, jalanan ditutup. Sementara di luar jalan, ada letusan tembakan peringatan. Tapi itu debt collector masih tak mau bubarin diri. Sudah tiga kali begini. Polisi kala itu upaya memaksa para debt collector, masuk ke dalam mobil tahanan. Mereka juga kemudian dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat," jelasnya.
Dipulangkan Polisi
Sementara itu, AKBP Edi Suranta Sitepu selaku Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat akui kejadian itu telah selesai.
Sejumlah pria yang diketahui debt collector itu sudah dipulangkan.
"Beberapa debt collector yang diamankan saat itu sudah dipulangkan. Memang benar, sempat ada kegaduhan di Taman Jelambar Indah. Tapi sudah tidak lagi saat ini. Masalahnya pun telah selesai," katanya.
Meski demikian Edi enggan menerangkan soal penyebab kejadian itu.
Dikatakannya, masalah-masalah yang terjadi di kawasan elite tersebut hanya kesalahpahaman semata.
“Kami hanya melakukan pengamanan, tujuan untuk tidak terjadi premanisme saja," singkat Edi. (BAS)
