Koran Warta Kota
Pabrik Petasan Terbakar, Korban Tewas Bertumpuk
Dodo (56) tertunduk ketika ditemui di depan ruang Unit Gawat Darurat, RSUD Tangerang, Kamis (26/10/2017) sore. Ia terlihat lesu.
"Ini kami jelaskan juga bahwa proses identifikasi ini memerlukan waktu agak lebih lama daripada biasanya karena kondisi jenazah yang agak lebih memprihatinkan daripada yang sebelum sebelumnya. Untuk sidik jari kemudian gigi dan DNA, kegiatan sidik jarinya sulit sekali, gigi ada beberapa, tapi itu cukup berat sehingga kami mengandalkan pemeriksaan DNA," tuturnya.
Bahkan ia menambahkan kondisi jenazah lebih sulit diidentifikasi apabila merujuk pada kasus kebakan Kapal KM Zahro.
"Ya ada beberapa (kondisi jenazah) yang memprihatinkan, namun ada beberapa yang kami coba. Namun akan sangat sulit sekali. Kalau dibanding dengan KM Zahro yang mau ke pulau tidung itu, ini lebih sulit," katanya.
Peristiwa terbakarnya KM Zahro Express terjadi pada Minggu, 1 Januari 2017.
Kapal itu terbakar hebat di tengah lautan saat berlayar dari Jakarta menuju ke Pulau Tidung (Kepulauan Seribu).
Tak kurang dari 22 orang tewas dalam kecelakaan itu. Sebagian korban tewas terbakar.
Di satu ruangan
Menurut Komandan Petugas Pemadam Kebakaran Tangerang, Dardak Khadafi, pihaknya tiba di lokasi kebakaran sekitar pukul 10.30. Saat petugas tiba di sana, banyak korban sudah dalam kondisi meninggal karena terbakar.
"Pasukan datang, (korban) sudah dalam keadaan meninggal, bertumpuk di belakang gudang," kata Dardak kepada KompasTV, Kamis (26/10).
Petugas pemadam bernama Prasetyo menambahkan, petugas menemukan puluhan korban yang meninggal dalam satu ruangan.
"Jumlah korban 47 orang. Mereka terbakar dalam satu ruangan, tertimbun reruntuhan," katanya kepada wartakotalive.com.
Dijelaskannya, saat ditemukan, beberapa korban ada yang bertumpuk- tumpuk di bagian dalam pabrik petasan itu.
Setelah lebih dari enam jam proses pemadaman dan evakuasi, menurut Prasetyo, sudah tidak ada korban yang ditemukan dan juga tidak ada titik api.
"Kami (Damkar) mulai memadamkan api sekitar pukul 10 pagi, dan selesai sekitar jam 4 sore. Sudah tidak ada lagi korban dan titik api di dalam," jelasnya.
Dijelaskan Prasetyo, menurut penuturan beberapa saksi, saat kejadian, pintu gerbang di depan dalam kondisi terkunci.
"Saat kejadian lalu api membesar, pintu depan gerbang pabrik dikunci, jadi tidak ada akses untuk keluar," ungkapnya.
Warga sekitar yang mengetahui adanya kebakaran segera datang memberikan pertolongan.
Caranya antara lain membobol tembok sebelah kanan pabrik, namun tidak semua korban berhasil lolos dari kobaran api.
Ledakan
Indra, salah seorang warga, menuturkan bahwa saat kebakaran terjadi, juga terdengar ledakan keras. Warga sekitar pun panik.
"Saya juga kurang tahu awalnya gimana, pas keluar (rumah), api sudah membesar," katanya.
Ia mengungkapkan, terdengar ledakan saat api mulai membesar dan membakar seluruh gudang.
Warga sekitar sempat teriak-teriak memberitahukan bahwa si jago merah mengamuk.
Pasalnya, lokasinya bersebelahan dengan sekolah yakni SMPN 1 Kosambi, Kabupaten Tangerang.
"Semuanya pada panik, malah ada guru dan siswa yang lompat keluar pagar dibantu warga lainnya," kata Indra. (dik/m9/m8/m13)