Isu Kebangkitan Komunis

Ini Alasan Utama Bung Karno Tak Mau Bubarkan PKI, Diceritakan Soeharto Dalam Video Dokumentasi

Soekarno dengan enteng, kata Soeharto, mengatakan, "Ini perjuangannya Bapakmu (Bung Karno). Serahkan kepada saya.

Editor: Suprapto

Pertanyaannya merunut pada ideologi PKI yang menganut paham komunis. Paham tersebut dinilainya tidak sejalan dengan ideologi Pancasila.

Namun, Soekarno digambarkannya tidak terkejut. Sang Proklamator justru menyampaikan bahwa bangkitnya PKI berasal dari dukungan rakyat yang harus diperhatikan dan diperjuangkan.

Menurut Soeharto, ideologi komunis berbeda dengan ideologi Pancasila. Karena itu, jika PKI menang dalam pemilu, partai ini bisa mendirikan negara komunis.

Ditanya hal itu, Soekarno kata Soeharto mengatakan, "kan kenyataan bahwa PKI itu mendapatkan dukungan daripada rakyat, lahan kekuatan yang harus kita perhatikan, kita perhitungkan. Karena itu harus kita perjuangkan untuk menjadikan PKI itu menjadi PKI Pancasila."

Soeharto yang masih ragu bahwa Bung Karno mampu menjadikan PKI yang Pancasilais terus bertanya. "Apa mungkin Pak. Kan ideologinya beda."

Soekarno dengan enteng, kata Soeharto, mengatakan, "Ini perjuangannya Bapakmu (Bung Karno). Serahkan kepada saya. Kamu ndak usah turut-turut. Ya sudah. hehehehe."

Dari obrolan langsung dirinya dengan Bung Karno, maka Soeharto berkeyakinan bahwa Soekarno tak akan menghilangkan PKI di Indonesia meski terjadi pemberontakan beberapa kali.

Puncak pemberontakan PKI terjadi pada tahun 1965 lewat Gerakan 30 September (G 30 S) PKI.

"Jadi, saya tahu (Bung Karno dekat dengan PKI), itu sejak 1958. Saat itu saya sudah tanya," ujar Soeharto.

Soekarno Gunakan PKI

Menurut Soeharto, Bung Karno akan menggunakan kekuatan PKI untuk mempersatukan Indonesia.

Karena itu, Bung Karno tak akan menghapus PKI setelah G30S PKI, meski ada desakan rakyat.

Apalagi Soekarno telah mengeluarkan konsep ideologi baru, yaitu Nasakom (Nasionalis Agama dan Komunis) yang telah digaung-gaungkan Bung Karno, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di panggung internasional.

Konsep Nasakom disampaikan dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung, Jawa Barat,  tahun 1955 dan juga di sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Konsep Nasakom tersebut tidak hanya ke dalam negeri, tapi juga sudah dijual ke luar negeri melewati pidato beliau di Persatuan (Perserikatan) Bangsa Bangsa (PBB)," cerita Soeharto menirukan ucapan Bung Karno.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved