Isu Kebangkitan Komunis

G30S/PKI: Kondisi Makam Pahlawan Revolusi Ini Memprihatinkan Meski di Kantor Wali Kota

Ade Irma Suryani Nasution adalah putri bungsu Jenderal Besar Dr. Abdul Harris Nasution. Ade terbunuh dalam peristiwa G30SPKI

Editor: Ahmad Sabran

WARTA KOTA, JAKARTA- Hampir 52 tahun peristiwa G 30 S/PKI sudah terlewati masyarakat Indonesia.

Namun, kenangan tentang kekejian PKI saat membantai para Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah mulai dilupakan.

Namun, beberapa pekan belakangan ini heboh tentang isu seminar PKI di YLBHI, Jakarta Pusat.

Mungkin masih banyak yang belum tahu soal G 30 S/PKI. Masih ada sisa sejarah yang ada di Ibukota Jakarta.

Masih ingatkah pembantaian terhadap keluarga Jendral Nasution di kediamannya.

Pemandangan itu dapat dilihat di ‎Monumen Ade Irma Suryani yang berada di halaman depan kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/9). 

Baca: Soal Pemutaran Film G30S/PKI, AHY Bilang Begini

Baca: G30S PKI: Kisah Saksi Mata Kekejaman di Lubang Buaya, Orang-orang Mandi Darah

Putri bungsu Jendral Harris Nasution disemayamkan. Dahulunya, kantor Wali Kota Jakarta Selatan adalah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blok P.

Namun, pada tahun 1997, TPU Blok P beralih fun‎gsi sebagai gedung perkantoran. Hanya tersisa makam Ade Irma Suryani yang tewas pada 1965 lalu.

Sementara makam yang lainnya sudah dipindahkan ke TPU Tanah Kusir.

Kali ini, dua warga yaitu Nida Amalia (21), mahasiswi Uhamka, dan Adib Firdausi (21) yang mengaku sebagai mahasiwa Universitas Binus.

Mereka penasaran dengan makam Ade Irma Suryani di Gedung Pemkot Jakarta Selatan.

Dia melihat kawasan Monumen Ade Irma Suryani yang begitu indah. Namun, perawatannya masih kurang.

Ya, kondisi makam pahlawan nasional itu bisa dibilang memprihatinkan.

"Iya kita mau tahu aja. ternyata ada makam satu-satunya yang tertinggal di Kantor Wali Kota," ucap Nida.

"Pengen tahu salah satu sejarah kan dulu ada G 30 S/PKI. Di sini ada makam Ade Irma," kata Adib.

Melihat kondisi makam yang kotor, mereka berdua pun sangat prihatin. Karena makam yang mewah namun perawatannya kurang.

Baca: Kak Seto: Dampingi Anak Nonton Film G30S/PKI

Baca: Peringati G 30 S/PKI, KSAD : Jangan Belokkan Sejarah!

"Kalau disini cukup. Seharusnya lebih dijaga. Karena masih ada yang kotor-kotor sih," ungkap wanita berjilbab itu.

"Yah menurut saya sendiri sudah ditata dengan baik makamnya. Namun, pengawasan lebih tentang kerapihanya agar terlihat lebih bagus," ucap Adib.

Ketika ditanya soal apakah makam yang tidak dibuka untuk umum, mereka tidak setuju. Mereka meminta agar Monumen Ade Irma Suryani dibuka untuk umum.  

"Boleh juga dibuka untuk umum. Jadi ada makam bersejarah yang diketahui warga. Akan tetapi ditekankan pengelola makam dijaga kebersihannya," kata Nida.

"Menurut saya dibuka untuk umum bisa jadi penambahan edukasi sejarah warga Jakarta. Karena lokasi makam di Jakarta. Paling penting dijaga kebersihannya," kata Adib. (bin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved