Latifa Menangis Tak Mau Pulang Saat Ibu dan Adiknya Dimakamkan
Suasana duka menyelimuti di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sabtu (5/8) pagi.
Menurut Amel, keduanya tinggal di Panti Sosial dikawasan Duren Sawit diantar oleh ayah pertamananya, namun hingga kini ia tak mengetahui secara pasti dimana ayah berada.
"Kalo untuk itu saya tidak tahu ya, tapi yang jelas ayahnya yang membawa ke panti sosial," katanya.
Sebelumnya Sifa dan Alda sempat mengetahui informasi bahkan ada korban kebakaran yang meninggal dunia di kawasan Jati Pulo dari Facebook, namun ia pun tak menyadari jika korban kebakaran adalah ibunya.
"Bilangnya sih dia sudah tahu dari facebook, ya namanya orang pasti pikir gak mungkin lah, selanjutnya kami dapat informasi dari petugas bahwa keluarga korban kebakaran salah satu anaknya ada yang tinggal di Panti Sosial, selanjutnya kami melakukan penjemputan," katanya.
Korban terkenal baik di mata tetangga
Meninggalnya satu keluarga akibat kebakaran Rumah di Jati Pulo membuat duka mendalam dari kerabat dan keluarga korban salah satunya, Desca Intan (20) Sepupu Korban.
Ia menuturkan saat kejadian ia mendapatkan informasi bahwa terjadi kebakaran tak jauh dari rumahnya, ia yang saat itu berada di kampus pun bergegas pulang ke rumah.
Namun saat tiba dirumah ia mendapatkan kabar jika tentenya besarta anaknya menjadi korban dari kebakaran itu.
"Itu kejadian sesudah sholat jumat, saya lagi dikampus dapat telphone dari tetangga katanya ada kebakaran, terus adek saya meninggal akibat kebakaran tersebut," katanya.
Menurut wanita yang biasa disapa intan ini mengatakan bahkwa Fitriana memiliki lima orang anak, namun anak pertama dan kedua ditempatkan di Panti Sosial di kawasan Duren Sawit, sedangan anak ketiga, keempat dan kelima diurus oleh Fitriana sendiri.
"Ada lima bersaudara yang dua ada dipanti Sosial di Suren Sawit, bernama Latifa dan Alda, ia memang sudah lama tak tinggal satu rumah dengan ibunya, mereka kembar," katanya.
Meninggalnya Fitriana dalam peristiwa kebakaran tersebut masih tidak terbayang di mata Intan, bahkan menurutnya keluarga tersebut terkenal ramah dengan tetangga.
"Tante saya ini orang yang sangat baik dan ramah sama orang sehingga banyak kehilangan, para tetantang dan kerabat juga pada kaget kalo ada yang meninggal dalam peristiwa kebakaran tersebut," ucapnya.
Berencana dimakamkan di tanah wakaf
Selain itu pihak keluarga sebelumnya merencakan jenazah akan dimakamkan di TPU di kawasan Ciledug, namun rencana tersebut gagal lantaran Tanah Wakaf yang dijadikan TPU penuh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/20170805latifa-menangis-tak-mau-pulang-saat-ibu-dan-adiknya-dimakamkan1_20170805_165811.jpg)