Hari Pertama PPDB Online SMP di Depok, Server Sempat Ngadat
Hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru tingkat SMP Negeri se-Kota Depok secara online, Senin (10/7/2017), diwarnai dengan sempat ngadatnya server.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
WARTA KOTA, DEPOK - Hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP Negeri se-Kota Depok secara online, Senin (10/7/2017), diwarnai dengan sempat ngadatnya server situs http://depok.siap-ppdb.com.
Akibatnya para orangtua siswa sempat khawatir karena tidak bisa mengakses situs untuk mendaftarkan anaknya dan memantau jalannya seleksi secara online.
Salah satu ortu siswa yang hendak memasukkan anaknya di SMPN di Depok, Norman, menuturkan sejak pagi server tidak dapat diakses sama sekali.
"Saya langsung telepon sekolah dan katanya untuk sementara error. Sehingga diminta menunggu," kata Norman.
Karena hal itu Norman mengaku sempat was-was dan khawatir anaknya tidak mendapat tempat di SMPN yang dituju.
Kekhawatiran serupa juga dialami Edison, ortu siswa lainnya, warga Depok.
"Saya berulang kali buka websitenya dari pagi jam 8, sama sekali gak bisa. Kacau sekali tadi dan saya gak ngerti kenapa bisa seperti itu," kata dia.
Namun kata Edison sekira pukul 10.00 pagi, ia mulai merasa lega, karena server sudah bisa diakses kembali.
"Akhirnya jam 10-an bisa diakses dan saya langsung daftarkan anak saya dengan data pribadi lengkap serta nilai UN nya," kata Edison.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok Mulyadi menuturkan memang ada kendala di server di awal dibuanya PPDB Online SMP. Namun hal itu bisa dengan cepat diatasi.
Untuk mengantisipasi kendala yang akan terjadi pada PPBD online, kata Mulyadi, para operator yang ada di setiap sekolah telah diberikan pelatihan oleh Telkom, karena pihaknya bekerjasama dengan Telkom selaku operator dalam PPDB online ini.
"Pelatihan tentang website dan cara mengatasi jika ada gangguan teknis lainnya sudah kami berikan. Jadi jika ada kendala akan dapat cepat diatasi," katanya.
Menurutnya memang ada beberapa hal yang perlu dipelajari dalam mengatasi kendala yang mungkin terjadi saat PPDB online ini.
"Sehinggq saat PPDB berlangsung hari ini, operator sudah memahami tata cara pengisian data PPDB online," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Muhammad Thamrin mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan PT Telkom Tbk untuk penyediaan server PPDB tahun ini.
"Sebab kami ingin server PPDB ini maksimal dan tidak menimbulkan kesulitan bagi orangtua siswa," kata Thamrin.
Semua server dan perangkat terkait PPDB online, menurut Thamrin, disediakan olehnpihak Telkom.
"Servernya pun ada di Telkom. Disdik hanya menerima laporan datanya saja," katanya.
Ia menjelaskan pendaftaran PPDB online dilakukan selama 3 hari mulai Senin ini sampai Rabu (12/7/2017).
Total kuota penerimaan siswa baru di jalur akademik yang disediakan pada PPDB online sebanyak 65 persen dari jumlah peserta didik yang diterima.
Bagi peserta didik yang diterima katanya akan langsung diumumkan pada 13 Juli mendatang.
"Dan langsung bisa daftar ulang selama dua hari berikutnya," katq Thamrin.
Ia menjelaskan ada PPDB SMP tahun ini, pihaknya menerapkan sistem zonasi. Artinya siswa yang rumahnya lebih dekat dengan sekolah mendapatkan poin lebih besar.
"Ada ring 1-10. Ring satu mendapatkan poin 50, dan yang terkecil 5," kata dia.
Zonasi katanya dilihat per kelurahan. Menurut Thamrin ada 26 SMP negeri di Depok, yang siap menerima siswa pada PPDB online tahun ini.
Pihaknya berjanji akan menjaga akuntabilitas dan transparasi penyelenggaraan maupun pelayanan pada PPDB 2017/2018.
"Kalau ada kecurangan silahkan laporkan ke kami," katanya.
Sedangkan untuk pendaftaran jalur non akademik siswa miskin dan berprestasi dan yang dilindungi undang-undang, akan dilakukan pada 19-20 Juli mendatang.
"Kuota siswa miskin di setiap SMP minimal 20 persen. Pengumumannya akan dilakukan 22 Juli, untuk jalur non akademik ini," kata Thamrin.
Ia menjelaskan jumlah siswa per rombongan belajar tahun ini, maksimal 36 siswa per kelas untuk tingkat SMP, dan SD 40 siswa.
"Namun sebagia besar SMP jumlah rombelnya dibawa yang ditentukan. Untuk jumlah rombongan belajar maksimal ada 11 SMP negeri," katanya.