Eksklusif Warta Kota
Pembeli Barang Antik Berkurang, Pedagang Jalan Surabaya Dibikin Garuk Kepala
Hingga saat ini Jalan Surabaya masih menjadi alternatif beburu benda antik bagi kolektor atau bahkan hanya sekadar mengkoleksi karena keunikannya.
Pria yang sudah lebih 20 tahun mengeluti bisnis ini berangapan bahwa menyusutnya pembeli karena pengaruh ekonomi global sehingga hal tersebut mempengaruhi daya beli barang antik.
"Selain ekonomi global, karena memang perkembangan zaman, apa lagi ditambah dengan adanya media online," katanya.
Namun walau begitu ia mengaku engan mengunakan media online untuk memasarkan produknya.
"Kalo saya sudah tua, biarin yang muda sajalah, kalo untuk online online, lagi pula kalo emang kolektor mereka pasti tidak mau beli di online juga, karena barang antik itu harus diliat fisiknya, kalo barang abal-abal bagaimana?" Katanya.
Walaupun pembeli barang antik dinilai menyusut Omo mengatakan bahwa kolektor masih terus mendatangain kawasan ini.
"Walau sepi, emang masih ada pembeli yang datang dalam sehari, ya kalo emang tidak ada pembeli yang ke toko biasanya ada langganan yang telepon untuk dicarikan," katanya.
Merosotnya pembeli juga disampaikan oleh Rusman (27) salah satu pedagang, ia mengatakan memang saat ini baik turis maupun warga lokal yang datang itu kurang tidak seperti dahulu.
"Kalo sekarang satu aja sudah bersyukur, pernah dalam sehari memang tidak ada pembeli, kalo tidak ada pembeli garuk-garuk kepala udah," katanya, Senin (16/1)
Walau Rusman baru terjun sebagai pedagang pada 2008 mengantikan posisi ayahnya, ia sejak kecil sudah diajak berdagang, jadi ia tahu betul bagaimana kondisi saat dahulu waktu ramai.
Jika dahulu hari sabtu dan minggu banyak wisatawan yang datang untuk membeli barang antik ini, namun seiringanya waktu sabtu dan minggu layaknya hari biasa.
"Kalo dulu sabtu minggu itu hari pasar, sudah pasti ramai, tapi kalo sekarang mau sabtu atau minggu bahkan hari kerja sama saja tidak ada perubahan," katanya.
Namun Omo mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi merosotnya pembeli, jika hanya mengandalkan berdagang saja menurutnya hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari saja.
"Ya untungnya saya punya keahlian lain, seperti servis lampu, atau servis barang lainnya jadi untuk penghasilan tambahan dari situ, namun jika tidak mempunya keahlian lain bisa jadi hanya cukup buat makan saja, tapi saya rasa para pedagang lainnya mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi ini," katanya kata pria berkaca mata ini.
Sebagian besar barang yang dijual pedagang di sini adalah barang bekas dari toko ataupun pabrikan.
Meski demikian soal kualitas tak kalah dengan yang masih baru. Untuk barang dari bahan perunggu misalnya, masih terlihat mengkilat di sebagian sisinya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/20170116pembeli-barang-antik-berkurang-pedagang-jalan-surabaya-dibikin-garuk-kepala1_20170116_215607.jpg)