Pemenang Lelang Sudah Ada, Pembangunan Dua Jembatan Layang Semanggi Dilaksanakan April
Rencana pembangunan dua jembatan layang (fly over) di Semanggi, Jakarta Selatan akan dilakukan peletakan batu pertama pada awal April 2016 mendatang.
WARTA KOTA, SEMANGGI - Rencana pembangunan dua jembatan layang (fly over) di Semanggi, Jakarta Selatan akan dilakukan peletakan batu pertama pada awal April 2016 mendatang. Hal ini dilakukan setelah adanya pemenang lelang dari pihak pengembang.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, kontrak dari pembangunan dua jembatan layang itu sudah ada. Namun, dirinya tidak mau menyebutkan siapa yang akan mengerjakan jembatan layang di ikon Ibu Kota Jakarta itu.
"Untuk fly over di Bundaran Semanggi, kontrak pemenangnya sudah ada. (Pemenang siapa) Tunggu dulu lah karena ini kan pengembang yang membangun. Yang penting sudah ada pemenang lelang," kata Yusmada saat dihubungi di Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (14/3/2016).
Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah sangat menginginkan pembangunan dua kuping jembatan layang tambahan itu. Pengerjaan jembatan layang itu diprediksi akan berlangsung selama 14 bulan.
"Dia (pengembang) minta ground breaking April. Kalau saya maunya cepat akhir Maret atau awal April," ungkapnya.
Diharapakan pembangunan itu akan rampung sebelum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Karena memang jembatan Semanggi merupakan Simpang Susun Pertama kali yang dibangun di Indonesia.
"Pengerjaan sekitar 14 bulan, kalau April mulai pertengahan tahun depan atau Juni-Juli rampung. Pokoknya sebelum 17 Agustus 2017," kata dia.
Dia mengungkapkan, pembangunan itu adalah upaya mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Semanggi. Karena memang setiap pagi, arus lalu lintas di kawasan Semanggi sangat padat dan kemacetan pun tak terhindarkan.
"Karena perinsipnya tidak ada lagi singgungan Semanggi. Soalnya sebelumnya dari segala jurusan ketemu dan membuat volume padat. Jadi itu dipisahkan. Secara jarak dengan fly over yang ada saat ini sama," tuturnya.
Kewajiban pengembang
Dihubungi secara terpisah, Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hananto Krisna mengatakan, pembangunan dua jembatan layang semanggi dilaksanakan oleh PT Mitra Panca Persada.
Jadi, itu merupakan kompensasi atas pelampauan Koefisien Dasar Bangunan (KDB).
"Bukan CSR itu, jadi kompensasi atas pelampauan KDB," kata Hananto Krisna.
Hananto Krisna menjelaskan, rencananya jembatan layang itu akan memiliki panjang 500 meter dengan lebar 9 meter.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan pendataan untuk segera dilakukan pelaksanaaan pembangunan.