Citizen Journalism
Bukan Budaya tapi Mental Tidak Tertib
Banyak orang beranggapan tidak tertib di Indonesia itu sudah biasa dan malah jadi budaya.
Pun demikian bila kita melihat ada ketidaktertiban di jalan raya.
Saat sedang lampu merah misalnya, banyak pengendara yang menerobosnya. Atau berada di atas marka jalan yang padahal itu adalah hak pejalan kaki dan sebagainya.
Sering pula kita lihat, banyak pengendara sepeda motor yang memakai trotoar untuk dilintasinya.
Tentu saja ini sangat merugikan sekali pejalan kaki, sudah diambil jalannya bahkan bisa saja celaka karena tersambar sepeda motor.
Membuang sampah sembarangan, mungkin sudah menjadi ketidaktertiban yang paling sering dijumpai.
Bayangkan saja, bila ada satu orang yang membuang satu kantong sampah sembarangan dan berpikir itu tidak berdampak.
Bagaimana bila hal dan pemikiran itu dilakukan oleh lima juta orang, maka lima juta kantong sampah berada di sembarang tempat.
Jadi mari kita introspeksi diri. Jangan pernah menganggap sepele ketidaktertiban itu.
Karena hal itu bisa saja mencerminkan mental kita yang masih lemah dan payah.
Mulailah dari hal yang kecil untuk tertib, siapa tahu bisa ditiru oleh orang banyak, hingga menjadikan bangsa ini tertib. Ingat, yang bersuara kencang belum tentu paling benar.
Maka diri ini harus tersadar sendiri, demi keselamatan kita dan orang lain.
Fariz Anshar,
Mahasiswa Universitas Mataram
Blog: lengaindonesia.blogspot.co.id