Data BCA Dibobol Hacker, Uang Nasabah Hilang Rp 400 Juta
Data nasabah BCA pemegang kartu ATM dibobol hacker, lalu oleh para hacker datanya dibuatkan kartu ATM baru yang juga bisa menarik uang dari nasabah.
WARTA KOTA, SEMANGGI - Data nasabah Bank Central Asia (BCA) pemegang kartu ATM dibobol hacker, lalu oleh para hacker yang masih buron ini datanya dibuatkan kartu ATM baru yang juga bisa menarik uang dari rekening nasabah sebenarnya.
Akibatnya uang 13 nasabah BCA dengan total Rp 400 Juta diambil pelaku lewat pengambilan uang via ATM, pembelian barang, dan valuta asing (valas).
Kasubdit Resmob Ditkrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto, mengatakan, BCA melaporkan kasus ini ke Subdit Resmob Polda Metro Jaya pada 13 Juli 2015.
Sebelum lapor, BCA telah lebih dulu melakukan investigasi sejak bulan Februari 2015. Di mana mulai ada Nasabah yang melapor bahwa uang mereka lenyap dari rekeningnya.
Hasil investigasi BCA, kata Didik, kartu ATM para nasabah yang uangnya dibobol tak pernah hilang.
Namun justru diketahui ada penarikan baru dengan memakai kartu ATM yang memiliki kode lain, namun bisa mengakses rekening para korbannya.
Sehingga diketahui bahwa di 1 rekening ada 2 pemegang kartu ATM. Dan salah satunya adalah kartu ATM yang dipalsukan dengan teknologi khusus.
"Dari situlah kami lakukan penyelidikan berdasarkan data-data dari pihak BCA," ucap Didik kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com saat rilis di Polda Metro Jaya, Minggu (23/8/2015) siang.
Polisi kemudian menelusuri rekaman kamera CCTV dimana para pelaku menarik uang dari rekening para nasabah BCA di sejumlah lokasi ATM di Jakarta. Serta berbagai data lain terkait penarikan.
Para pelaku ini kelihatan menyamar dengan berbagai cara saat menarik uang dengan kartu ATM palsu hasil pengandaan atau skimming.
Ada yang memakai topi agar tak terlihat, sampai ada pula yang memakai wig sehingga mukanya jadi mirip Gayus Tambunan.
Polisi, kata Didik, akhirnya mendeteksi bahwa pelaku penarikan ada 5 pelaku dan meringkus kelimanya pada 8 Agustus 2015. Bahkan ada 2 pelaku yang baru saja bebas dari penjara.
Dari tangan pelaku polisi menyita berbagai ATM dari bank-bank di Indonesia hasil skimming. 13 kartu atm BCA, lalu 5 kartu ATM HSBC, 4 kartu atm Bank Danamon, 2 kartu atm City Bank, 2 kartu ATM Bank OCBC NISP, kemudian masing-masing satu kartu ATM Bank Panin, Bank BII, Standard Chartered, dan CIMB Niaga. Tapi para pelaku baru sempat membobol para nasabah BCA. Nasabah bank lain belum sempat ditarik uangnya.
Kemudian, setelah pemeriksaan, ternyata para pelaku ini bukanlah pembobol data nasabah BCA. Mereka mengaku membeli kartu ATM hasil skimming beserta Pin-nya dari tiga website. Antara lain kanoteh.com, validdump.su dan tonymontana.cc.
"Jadi di website itu ternyata menjual kartu ATM hasil skimming milik nasabah Bank. Dijual harganya antara 300 - 700 dollar amerika," ucap Didik.