Peternakan

Kota ini Akan Jadi Penghasil Daging Sapi Terbesar

Rencana pemerintah menjadikan Kota Parepare sebagai kota penghasil daging kemasan dan hiegines terbesar tampaknya akan benar-benar menjadi kenyataan.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Kompas.com
Ilustrasi daging sapi 
WARTA KOTA, JAKARTA - Rencana pemerintah pusat untuk menjadikan Kota Parepare, Sulawesi Selatan, sebagai kota penghasil daging kemasan dan hiegines terbesar dari luar Pulau Jawa di Indonesia tampaknya akan benar-benar menjadi kenyataan. Hal itu dipastikan setelah Pemerintah Kota Parepare melakukan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Berdikari (Persero) yang merupakan BUMN bidang peternakan di Kantor Wali Kota Parepare, Selasa 17 Februari 2015. Kerjasama atau MoU ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT Berdikari, Librato El Arif dan Wali Kota Parepare DR Ir Taufan Pawe SH, MH. MoU juga disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Kesehatan Hewan dan Veteriner Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro. Direktur Utama PT Berdikari, Librato El Arif dalam pers rilis yang diterima Warta Kota, Jumat (20/2/2015), menjelaskan bahwa MoU berisi kesepakatan dimana rumah pemotongan hewan (RPH) Ruminansia milik Pemerintah Kota Parepare, akan dijadikan sebagai pusat pemrosesan daging sapi kemasan atau meat box yang higienis, dari sapi-sapi yang diternakkan oleh PT Berdikari. "MoU ini berupa kerjasama di bidang industri peternakan yang pokok utamanya adalah pengelolaan Rumah Potong Hewan (RPH) dalam meat processing menjadikan daging kemasan yang higienis," kata Arif. Sehingga, kata Arif, nantinya Kota Parepare menjadi salah satu daerah penghasil daging sapi terbaik dan terbesar dari luar pulau Jawa. Menurut Arif, operasional RPH Parepare diupayakan sudah dilakukan pada Maret 2015. Sementara itu, Wali Kota Parepare, DR Ir HM Taufan Pawe menilai kerjasama atau MoU ini merupakan langkah awal dari pemerintah pusat untuk menjadikan Parepare sebagai salah satu penghasil daging sapi terbesar di Indonesia. "Saya mengapresiasi rencana dan dukungan pemerintah pusat atas industri daging sapi asal Parepare," kata Taufan. Menurut Taufan Mou ini menjadi kado Ulang Tahun bagi Kota Parepare ke 55 dan sangat disyukuri oleh seluruh masyarakat Kota Parepare. "Ini adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri dan merupakan kado HUT bagi masyarakat Parepare," katanya. Dengan kondisi sumber daya alam Kota Parepare yang terbatas, kata Taufan, pengembangan Kota Parepare sebagai pusat industri daging kemasan adalah pilihan terbaik. "Disamping mengembangkan Kota Parepare sebagai kota pendidikan dan kesehatan," ujarnya. Ke depan, kata Taufan, pemerintahannya akan fokus dalam mengembangkan industri hilir seperti industri daging kemasan ini. Ia berharap, penandatangan MoU antara PT Berdikari dengan Pemkot Parepare tersebut, menjadi contoh pertama mewujudkan Parepare sebagai kota industri hilir. Launching Oleh Jokowi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, yang hadir dalam MoU itu menuturkan pemerintah pusat sudah lama melirik Kota Parepare untuk mengembangkan daging sapi guna menutupi kebutuhan nasional. Karenanya, kata Syukur, MoU ini dilakukan. Menurut Syukur, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian juga akan mengucurkan bantuan bagi optimalisasi sejumlah Rumah Potong Hewan (RPH) di Parepare, termasuk RPH Ruminansia milik Pemerintah Kota Parepare sebesar Rp 1,5 miliar. "Kerjasama ini patut disyukuri dan harus menjadi kebanggaan kita semua," kata Syukur. Ia mengatakan rencananya launching produk industri daging kemasan pada Agustus 2015 nanti, akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. "Kebetulan Bapak Presiden Jokowi akan hadir di Makassar bulan Agustus nanti. Insya allah peluncurannya dilakukan oleh presiden," katanya. Menurut Syukur, produk daging sapi kemasan Parepare nantinya akan sangat menjanjikan menguasai pasar dalam negeri. "Selain itu diharapkan produksi dari Parepare ini bisa menutupi kebutuhan daging kemasan secara nasional," katanya. Syukur berharap, setelah MoU dilakukan akan dilanjutkan dengan bentuk perjanjian yang bersifat lebih operasional dan lebih mengikat. "Paling lama satu minggu kedepan sudah ada perjanjian kontrak kerjasama operasional lanjutannya," kata Syukur. Selain itu, papar Syukur untuk mengoptimalkan keberadaan RPH Parepare untuk mendukung ketersediaan produk daging yang halal, aman, utuh dan sehat, pemerintah pusat, akan melakukan pembinaan kepada seluruh kelompok peternak Parepare dan daerah sekitarnya. Pembinaan tersebut akan dilakukan dengan melibatkan PT Berdikari dan mendapat pengawasan dan asistensi langsung dari Kementerian Pertanian. "Nantinya setiap kelompok akan terdiri 20 hingga 25 orang peternak," kata Syukur.
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved