Sampah Jakarta

Tumpukan Sampah di Rusun Dinas Kebersihan Cengkareng

Bau menyengat menyeruak tatkala melintasi Jalan Bambu Larangan RT 05 RW 05, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat.

Editor: Suprapto
Wahyu Tri Laksono
Bau menyengat menyeruak tatkala melintasi Jalan Bambu Larangan RT 05 RW 05, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat. Asal bau berasal dari Rusun Dinas Kebersihan yang berada sekitar 100 meter dari jalan tersebut. 

WARTA KOTA, CENGKARENG - Bau menyengat menyeruak tatkala melintasi Jalan Bambu Larangan RT 05 RW 05, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat. Asal bau berasal dari Rusun Dinas Kebersihan yang berada sekitar 100 meter dari jalan tersebut.

Pasalnya di depan rusun tersebut terparkir puluhan truk Dinas Kebersihan yang biasa mengangkut sampah di 8 kecamatan Jakarta Barat. Bukan dari truk sampah saja asal bau tersebut melainkan berasal dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang berada di belakang rusun.

Menurut Arif (28) warga Rusun Blok A Dinas Kebersihan tersebut, bau tak sedap dari sampah memang kerap tercium oleh warga yang tinggal di rusun tersebut. Apalagi saat hujan dan siang hari jika tersengat matahari. "Waduh bau bener, apalagi kalau hujan. Masa kami ngurusin sampah di wilayah lain. Tapi di wilayah sendiri malah penuh sampah," kata Petugas Harian Lepas (PHL) di Palmerah itu kepada Warta Kota, Senin (8/9/2014).
Arif menambahkan, sampah tersebut diketahui pemiliknya perseorangan yang disewakan untuk membuang sampah warga Cengkareng. "Yang buang di sini warga Cengkareng, kalau warga rusun sini buangnya di tempat sampah yang sudah disediakan di depan dan diangkut nanti," ungkap pria yang mengenakan kaos lengan panjang itu.

Iwan (26) penghuni rusun juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya keberadaan sampah tersebut sejak dirinya pindah ke rusun TPS tersebut sudah ada. "Kayaknya TPS itu sudah ada sebelum rusun ini dibangun," ujar Pria yang menjadi PHL di Kalideres.

Dirinya beserta teman-teman penghuni rusun berharap agar TPS liar itu segera dibersihkan atau dipindah karena cukup mengganggu untuk anak-anak. "Kami sih sudah biasa cium aroma sampah, tapi anak-anak kami kasihan kan," ucapnya.

Sementara itu, Sanusi (40) yang petugas sampah dari RT 04 RW 05 Bambu Larangan, Cengkareng mengatakan dirinya tak tahu menahu kalau tempat tersebut cukup menganggu. "Saya enggak tahu mas, saya cuma pengangkut sampah dari RT 04 disuruh buang disini sama pak RT," ungkapnya.

Menurutnya, sampah yang dibuang disini kebanyakan dari warga sekitar saja, bukan dari seluruh warga Cengkareng. "Saya tahunya ini TPS punya pak haji yang lahannya disewakan untuk pemulung sekaligus buang sampah. Tapi bayar berapanya tanya pak RT aja," tutur pria berbaju kuning itu.

Selain masalah sampah, di rusun dinas kebersihan juga tampak kotor tak terawat, khususnya di Blok B yang belum berpenghuni. Sejumlah pintu tampak termakan rayap karena tak digunakan. Teralis juga banyak yang hilang. Makanya sejumlah penghuni berinisiatif untuk menutup akses tangga dengan papan, agar warga lain tak bisa masuk dan mengambil barang-barang di rusun yang belum ditempati itu. (Wahyu Tri Laksono)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved