Parkir Liar

Ratusan Motor Terpakir di Bawah Fly Over ITC Roxy Mas

Maraknya parkir liar di sisi Ibu Kota Jakarta, ternyata belum hilang dari pandangan warga.

Panji Baskhara Ramadhan
Tepat di bawah flu over ITC Roxy Mas di Jalan KH Hasyim Ashari Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, terlihat ratusan motor terparkir di bibir jalan tersebut, Sabtu (14/06/2014). Walaupun terpampang spanduk peringatan dari Dishub DKI, juru parkir maupun masyarakat acuh akan peringatan itu. 

WARTA KOTA, ROXY - Maraknya parkir liar di sisi Ibu Kota Jakarta, ternyata belum hilang dari pandangan warga. Tepat di bawah fly over ITC Roxy Mas di Jalan KH Hasyim Ashari Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, terlihat ratusan motor terparkir di bibir jalan tersebut, Sabtu (14/06/2014).

Hasil pengamatan Warta Kota, saat meninjau lokasi parkir liar tersebut, terlihat puluhan juru parkir (Jukir) yang sibuk mengatur dan memanggil pengendara agar memarkir di lahannya. Walaupun di depan ITC Roxy Mas terpampang dua spanduk yang satu spanduknya bertuliskan peringatan "Dilarang Parkir di Bawah Fly Over" tepat di bawah fly over, satu lagi ada di depan pagar ITC Roxy, dan satu lagi bertuliskan "Lokasi Parkir Umum Duri Pulo".

Baliho tersebut tergambar lambang Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta. Para Jukir dan pemilik kendaraan, terlihat acuh terhadap spanduk peringatan tersebut.

Lokasi parkir liar tersebut berada di Jalan KH. Hasyim Ashari arah Harmoni dan Tanjung Selon yang mengarah ke Grogol dan Kalideres, Jakarta Barat. Selain itu, tepat di bawah fly over depan ITC Roxy Mas, di kedua arah jalan tersebut, terisi ratusan motor berbaris yang panjang sekira 100 meter lebih.

Arus lalu lintas pun terbilang tersendat, lantaran banyaknya motor terparkir, ruas jalan pun semakin sempit. Menurut salah seorang narasumber Warta Kota, ia mengaku sering melihat anggota Dishub dan kepolisian hanya duduk-duduk santai melihat situasi. Selain itu, parkiran liar pun ini kembali merajai jalan sekitar pukul 14.00 WIB.

"Polisi sama dishub tuh nongkrong doang. Mengatur paling ngatur-ngatur jalan. Kalau ada penertiban yang diterapkan pak Ahok, gak akan mempan. Paling sekitaran jam dua siang pada parkir lagi. Gak disipilin juga dari petugasnya. Ada mobil Dishub sama polisi buat bahan mejeng doang" tutur pria berumur 67 tahun dan enggan menyebutkan namanya.

Ia juga menuturkan, banyaknya motor terparkir lantaran pengunjung mal ITC Roxy maupun pegawai malnya malas parkir di dalam Mal, lantaran biaya parkirnya mahal. Ia pun memberitahukan, parkir di bawah fly over tersebut hanya dikenakan Rp 3.000 jika setengah hari, sampai malam berkisar Rp 5.000 keatas.

"Biasanya yang markir itu pengunjung mal, masyarakatnya juga. Ada juga pegawai mal yang udah rapi pake seragam kerja markirin motornya disini. Murah pak soalnya. Pagi ke siang Rp 3.000, pagi ke malam Rp 5.000. Nah kalau parkir di dalem mall kan bisa sampe Rp 10.000 lebih," jelasnya.

Bahkan, pria ini megatakan pemprov DKI harus memberikan para jukir tersebut lapangan pekerjaan, jika parkir liar di bawah fly over ITC roxy mau ditertibkan.

"Bos..begini aja simpelnya. Ni pemerintah mau kaga ngasih lapangan kerja buat tukang parkir di bawah fly over Roxy? Kalau memang mau ditertibkan ya silahkan, cuman saya mau ngasih tau aja, hati-hati di sini orang kalau gak punya kerjaan lagi malah jadi tukang nodong warga. Jadi resah warganya," jelasnya.

Saat Warta Kota mencoba mewawancarai salah seorang pengunjung mal yang memakirkan kendaraannya di bawah fly over, Dion (25) beralasan harganya lebih murah parkir diluar dibanding di dalam ITC Roxy.

"Murah sih mas. Kalo ke Roxy Mas markirnya paling bisa sampe Rp 10.000. Kalau diluar parkirnya kan murah, cuma Rp 3.000. Kadang-kadang bisa Rp 5.000 sih. Gak sampe Rp 10.000," ujar warga Palmerah tersebut.

Namun, adanya parkir liar ternyata di protes oleh pengguna trotoar, Resty Ananta (28) warga Senen, Jakarta Pusat. Ia mengaku dirinya sulit berjalan di trotoar, secara terpaksa ia harus berjalan kaki di pinggir jalan. Selain itu, berjalan di pinggir jalan karena terhalang puluhan parkiran motor berbahaya.

"Ya keganggu lah mas. Macet sudah pasti pengendara kesel. Apalagi saya yang jalan kaki lewat trotoar. Saya jalan harus ke pinggir jalan, soalnya kehalang gara-gara motor terparkir kan. Mending kalo sedikit, ini berbaris panjang begini," kata Resty Ananta.

Resty berharap, tindakan tegas dan nyata harus dilakukan Pemprov DKI dan jajaran petugas lainnya. Agar tidak ada lagi parkiran liar yang bisa mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

"Ya Pemrov dong atur. Gimana sih. Jangan di fokusin ke pasar-pasar aja. Di daerah sini juga dong. Di sini kan juga crowdid (padat). Kalau bisa dipercepat lakukan penindakan tegas," ujar Resty Ananta. (Panji Baskhara Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved