Cecep Nangis Saat Makamkan Murni
Cecep tidak menduga, Murni bakal meninggalkan dirinya begitu cepat.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTA KOTA, MAKASAR - Mengenakan kemeja hijau muda dan celana panjang warna krem, Cecep (48) meratapi makam anak tirinya Murniasih (25). Cecep tidak menduga, Murni bakal meninggalkan dirinya begitu cepat.
Terlebih tewasnya Murni ini akibat luka tusuk di sekujur tubuh dan luka memar di kepalanya, setelah dianiaya kekasihnya AM (65) pada Rabu (16/4) malam. Disela-sela proses pemakaman Murni, Cecep tidak bisa membendung air matanya. Pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini berkali-kali membasuh air matanya menggunakan kemeja yang dikenakannya.
Tidak banyak cerita yang keluar dari pria ini usai menjalani proses pemakaman Murni. Saat ditanya pun Cecep lebih banyak diam dan enggan dimintai komentarnya. Akan tetapi pria ini tidak bisa menyembunyikan kekesalannya kepada AM.
Menurut pengakuannya, selama Murni menjalin tali kasih dengan AM, dirinya tidak pernah merestui hubungan ini. "Enggak, saya enggak pernah mau mengakui kekasihnya," ujar Cecep.
Meski Cecep tidak setuju dengan hubungan tersebut, namun ia tidak bisa melarang anak tirinya itu. Melainkan hanya menasehatinya saja. "Dari awal saya memang tidak setuju kalau Murni pacaran sama dia," katanya singkat.
Cecep mengatakan, selama ini Murni memang tidak pernah tinggal bersama dirinya, melainkan ia mengontrak di sebuah rumah petakan di Kebon Pala.
Dari kasus ini Cecep pun berharap agar pelakunya mendapatkan hukuman yang stimpal dari perbuatanya itu. "Yah mau kita dihukum sesuai dengan perbuatannya," ucapnya.
Selain mengejutkan Cecep, tewasnya Murni juga mengagetkan rekan korban. Salah satunya Dewi (20) tetangga Murni, menuturkan awalnya ia menduga bahwa Murni tewas akibat kecelakaan, bukan dibunuh oleh kekasihnya itu.
"Saya kira dia tewas karena kecelakaan, tidak tahunya tewas karena dibunuh. Padahal dua hari lalu saya masih ketemu dengan dia," kata Dewi.
Menurutnya, Murni merupakan sosok yang dikenal baik dikalangan teman-teman kosnya. Murni selalu ceria di mata teman-temannya. Namun, dibalik keceriaan tersebut, Dewi memang mengetahui adanya hubungan asmara antara Murni dan AM.
Akan tetapi Dewi enggan menceritakan lebih lanjut mengenai hubungan asmara Murni dengan pelaku AM. "Kalau saya memang tahu (hubungannya). Terakhir bapak kosan itu cerita dia (korban) terima telpon dari pelaku dan berantem. Emang udah lama juga (hubungannya)," katanya yang sambil berkata bahwa selama ini murni bekerja sebagai penyanyi di kafe kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
Sementara itu, Kompol Handini Kapolsek Kramat Jati mengatakan, motif pembunuhan yang dilakukan tersangka lantaran kesal, dirinya kerap dimintai sejumlah uang oleh korban. Terlebih uang yang diberikan itu dihabiskan oleh korban untuk berfoya-foya.
"Sebelum kejadian korban meminta untuk di nikahkan, akan tetapi tersangka marah dan menikam korban dengan pisau dapur ke bagian kepala dan dagu bawah korban serta memukuli dengan sebuah balok, hingga mengakibatkan korban meninggal," kata Handini.
Handini melanjutkan, usai membunuh korban, pelaku berniat bunuh diri dengan menusukkan pisau ke leher bagian depan, namun aksi itu gagal lantaran kepergok anak angkat pelaku, yakni Hendi.