Rusunawa Ciputat Mulai Dihuni
Setelah kosong selama tiga tahun, akhirnya Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Serua, di Jalan Raya Serua Gang Sukma RT 03/01, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat
Tangsel, Wartakotalive.com
Setelah kosong selama tiga tahun, akhirnya Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Serua, di Jalan Raya Serua Gang Sukma RT 03/01, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten akhirnya dihuni warga.
Namun warga yang mengisi adalah warga biasa yang tidak mampu, bukan korban jebolnya Situ Gintung. Sediakala rusunawa itu diperuntukkan bagi korban Situ Gintung yang jebol beberapa tahun lalu.
"Korban Situ Gintung tak ada yang mau tinggal di sini. Karena jauh dan akses jalannya jelek," kata Said, Ketua RT 03/01, saat ditemui Warta Kota, Senin (4/2).
Menurut Said, jalan di Gang Sukma belum lama di paving blok oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan. "Dulu waktu masih tanah, becek sekali kalau hujan. Makanya korban Situ Ginting mana mau tinggal di rusunawa itu," katanya.
Yayah, staf pengelola Rusunawa Serua, mengatakan, karena korban Situ Gintung tak mau tinggal maka terpaksa dibuka pendaftaran bagi para warga yang mau menempati rusunawa itu.
"Mulai 5 Desember 2012 kami buka pendaftaran, dan ada 103 orang yang mendaftar. Dari jumlah itu sebanyak 11 orang yang sudah menempatinya," kata Yayah.
Menurut Yayah, pihaknya sangat selektif dalam memilih warga yang hendak menempati rusunawa itu. Mereka adalah dari kalangan tidak mampu dengan penghasilan di bawah Rp 2 juta per bulan. Selain itu, warga harus memiliki KTP Tangerang Selatan, dan surat dari RT/RW bahwa belum memiliki rumah.
"Kami ketat dalam memilih warga yang tinggal, supaya tepat sasaran," kata Yayah.
Dari 103 orang pendaftar, yang mengembalikan formulir ada 22 orang. Sebanyak 11 orang tidak terpilih karena tidak sesuai persyaratan yang ada. "Misalnya tidak memiliki KTP Tangerang Selatan dan penghasilannya di atas Rp 2 juta per bulan," kata Yayah.
Saat ini Rusunawa Serua memiliki ruang sebanyak 74 unit dari empat lantai yang dibangun. Di atas lahan seluas satu hektar itu juga akan dibangun dua tower lagi.
"Kalau tower satu ini sudah terisi semua, baru bangun tower lain," kata Yayah.
Para warga yang tinggal di Rusunawa Serua harus membayar sewa dengan tarif Rp 200.000-Rp 250.000 per bulan, ditambah dengan biaya listrik dan air.
Arahman, seorang penyewa di lantai dasar, mengatakan, dirinya baru sehari tinggal di Rusunawa Serua. Setelah sebelumnya tinggal bersama mertua. "Saya mau mandiri saja, kebetulan sewanya tidak mahal. Jadi saya mau," katanya.
Untuk lantai dasar Arahman menyewa seharga Rp 250.000 per bulan. "Sesuai aturan kalau punya anak di bawah tujuh tahun harus di lantai dasar. Padahal kalau lantai atas sewanya cuma Rp 200.000 per bulan," katanya.