Hello Kitty, Tetap Eksis Jelang 40 Tahun

Hello Kitty, karakter kucing berpita tanpa mulut yang diciptakan Sanrio 38 tahun silam kini menjadi superstar internasional.

Editor: Lucky Oktaviano

Tokyo, Teras Indonesia

Hello Kitty, karakter kucing berpita tanpa mulut yang diciptakan Sanrio 38 tahun silam kini menjadi superstar internasional.

Pesawat jet bertema Hello Kitty terbang di langit Taiwan. Di Dubai ada spa megah bertema serupa. Bintang pop Lady Gaga pun pernah mengenakan kostum dengan desain Hello Kitty di panggung.

Band rock Amerika Serikat, Kiss, pun memproduksi kaus dan beragam benda bergambar Hello Kitty mengenakan kostum dan riasan serupa personel Kiss pada 2012.

Kini, 50.000 macam produk Hello Kitty terjual tiap tahun di 109 negara, demikian menurut laman Asahi Shimbun.

Yuko Yamaguchi, direktur dan desainer ketiga Hello Kitty, merasa menjadi "orang tua angkat" dari ikon kucing itu.

Di Sanrio World Ginza, Yamaguchi mengenakan pakaian dengan gaya lolita dan rambutnya digelung ke atas menjadi dua bagian menyerupai kuping Hello Kitty.

Yamaguchi merupakan desainer Hello Kitty ketiga pada 1980, dua tahun setelah bergabung di Sanrio. Lulusan jurusan seni rupa itu dari sebuah universitas itu punya misi meningkatkan penjualan Hello Kitty, yang menurun setelah dua perancang sebelumnya meninggalkan perusahaan.

Dia mengaku semula tidak terlalu tertarik pada Hello Kitty. Jadi dia berkata pada dirinya sendiri, "Yang bisa saya lakukan adalah mendengarkan apa kata orang-orang yang mencintai karakter itu."

Ide muncul di kepalanya saat dia tidak sengaja melihat seorang penyanyi baru berpromosi di toko kaset.

Beberapa saat kemudian, Yamaguchi memulai sesi tanda tangan di gerai Sanrio. Dia menggambar Hello Kitty di karton lalu bertanya kepada para penggemar apakah mereka menyukai gambarnya.

"Terlihat dingin," kata salah satu dari mereka yang menyebut "kupingnya terlihat seperti tanduk setan."

Desain awal Kitty terlihat tajam dengan garis hitam dan berwajah lengkap. Yamaguchi lantas memutar otak untuk membuat karakter itu lebih lembut.

Dia baru sadar bahwa boneka-boneka tidak punya garis bentuk. "Mungkin menghilangkan outline adalah ide bagus," katanya seperti dikutip dalam artikel Hinako Tominomori di laman Asahi Shimbun.

Yamaguchi kemudian juga mengubah beberapa bagian kucing itu, wajah, tubuh, kostum, dan pose baru untuk membuatnya lebih hidup.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved