JELAJAH MUSEUM
Cerita Tentang Basoeki Abdullah, Cinta dan Lukisan Mahakarya
Ketenarannya, tidak hanya di dalam negeri, melainkan di dunia Internasional nama beliau sudah mengangkasa.
Penulis: Feryanto Hadi |
Tapi bagaimanapun mereka sudah pernah hidup bersama dan banyak kenangan baik yang tercipta. Meskipun sudah berpisah, hubungan antara keduanya tetap berjalan dengan baik. Bahkan, ketika Basoeki Abdullah berulang tahun yang ke-70 dan dimeriahkan dengan acara pameran di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Maria Michel pun datang bersama Saraswati, anak dari istri pertama Basoeki Abdullah. Berpisah dengan, istri keduanya, Basoeki Abdullah juga pernah menjalin hubungan cinta dan menikah dengan seorang bernama So Mwang Noi, namun hubungannya juga tidak langgeng.
Pada tanggal 15 Oktober 1963, Basoeki Abdullah menikah dengan Nataya Nareerat di Catatan Sipil Bangkok, Thailand. Adapun yang hadir dalam resepsi pernikahan ini antara lain Duta Besar B.M Diah, R. Subiakto dan tamu-tamu undangan yang lain.
Nataya Nareerat merupakan puteri sulung dari pasangan payuh dan Hucheng. Ia dilahirkan pada tanggal 4 Juni 1947 dan mempunyai tiga saudara. Adapun Nataya artinya adalah wanita sedangkan Nareerat artinya Kristal bening. Dari hasil perkawinan Basoeki Abdullah dengan Nataya Nareerat, dikaruniai seorang putri yang diberi nama Cicilia Sidhawati. Ia lahir di Bangkok pada tanggal 13 Oktober 1972. Raja Bumibol Adulyadej member nama puteri Basoeki Abdullah dengan nama Bilani.
Basoeki Abdullah wafat di rumah kediamannya di Jalan Keuangan Raya No 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Pada 5 November 1993. Jenazahnya kemudian dimakamkan di tanah leluhurnya, Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta. Sesuai wasiat yang diberikan dia, rumah kediamannya tersebut kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia yang selanjutnya digunakan untuk mengabadikan karya-karya lukisan beliau. Tempt terebut, kini menjadi Museum Basoeki Abdullah.