Kisal Pengawal Ambulans di Tangsel, Kerap Dicaci Maki Hingga Pernah Ditabrak Pengendara Lain
Suka duka banyak, kadang suka diomelin orang misalnya bilang apa sih berisik banget udah tau macet juga.
Penulis: Zaki Ari Setiawan |
Meski memiliki tujuan mulia untuk mengawal ambulans, namun relawan Indonesian Escorting Ambulance (IEA) masih sering dianggap sebelah mata oleh pengendara lain.
Koordinator IEA Tangerang Selatan, Salman Alfarisi (22) mengatakan, selama menjadi pengawal ambulans masih saja mendapatkan cacian dari pengendara lain yang melintas.
Sementara, kata Salman, seseorang di dalam ambulans membutuhkan pertolongan yang cepat sehingga dibantu oleh IEA dengan membuka jalan agar lancar menggunakan sepeda motor.
• TRAGIS SMPN 21 Kota Tangerang Terkurung Proyek Tol Kunciran-Bandara Soetta, Ini Kata Kepala Sekolah
• Kronologi Kapal Tenggelam, Empat Orang Selamat Dua Belum Ditemukan. Hari Ini Pencarian Dilanjutkan
• PPP Tak Bakal Ajukan Lukman Hakim Saifuddin Jadi Menteri Lagi karena Alasan Ini
"Suka duka banyak, kadang suka diomelin orang misalnya bilang apa sih berisik banget udah tau macet juga. Kita tetap bantu, masih banyak orang belum sadar," ungkap Salman, Selasa (9/7/2019).
Tidak hanya cacian, relawan IEA juga rentan dengan resiko kecelakaan, apalagi tugasnya harus membuat pengendaran lain mengalah demi melintasnya ambulans.
• Anies Semangati Persija yang Bakal Bertanding Lawan Persib via Video. Begini Respon Netizen
"Pernah ada anggota yang ditabrak, waktu itu dia lagi nge-block jalan," ujar Salman.
Kendati penuh dengan resiko, pengawal ambulans ini tidak digaji oleh institusi tertentu.
Mereka bekerja membuka jalan untuk ambulans secara suka rela.
Organisasi suka rela yang sudah terbentuk sejak 2017 di Tangerang Selatan ini kini memiliki sekitar 20 anggota.
• Menenggak Air Minum Sepanjang Waktu dan Berlebihan, Ini Bahaya yang Bakal Mengintai Anda
Mereka sudah bekerjasama dengan rumah sakit, perawat, dan sopir ambulans serta menunggu di RSUD Tangerang Selatan untuk mengetahui apakah ada pasien yang membutuhkan ambulans sehingga perlu dikawal.
Salman menceritakan, banyak relawan IEA yang mau ikut membantu ambulans karena pengalaman pribadinya.
"Kita terbentuk untuk membantu ambulans dengan ikhlas sesuai pengalaman masing-masing, karena rasanya sedih jika butuh cepat pertolongan tapi meninggal di jalan," tuturnya.
• Ini Suasana Malam Hari Sebelum Soeharto Mengundurkan Diri, Sibuk Memiliki Kata & Kalimat
Selama menjadi pengawal ambulans, berbagai pengalaman sudah dirasakan oleh relawan.
Tidak hanya cacian dari pengendara lain, tetapi jarak yang ditempuh juga beragam.
Menurut Salman, jarak paling jauh yang pernah ditempuh timnya ketika mengawal ambulans adalah dari Tangerang Selatan sampai Bogor.
• Lomba Lari Lintas Alam Tingkat Nasional Pertama di Indonesia
"Kita pernah ke rumah sakit di Ciawi puncak, Bogor, jadi kita kawal nggak lewat tol," ungkapnya.
Setelah hampir dua tahun berdiri, Salman berharap organisasinya dapat bekerjasama dengan pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan.