Ini Perintah Pangdam Usai Kopda Lucky Tewas Dikeroyok Pria Berbadan Kekar
Ini Perintah Pangdam Usai Kopda Lucky Tewas Dikeroyok Pria Berbadan Kekar. Simak berita selengkapnya.
KASUS meninggalkan Kopda Lucky Prasetyo langsung ditangani oleh Pangdam.
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang langsung mengambil langkah pencegahan melebarnya kasus tersebut.
Diketahui, Kopda Lucky meninggal dianiaya pria bertubuh kekar di depan tempat hiburan, Altitude The Club Manado, Kawasan Megamas pada Sabtu (29/06/2019).
• Hasil Babak Pertama Via Live Streaming Persebaya vs Persela 1-1, Blade Masuk Skor Tak Berubah
• Banyak Barang Dagangan Diambil Warga saat Kebakaran Terjadi di Jatibunder Tanah Abang
• Kampung Dukuh Kini Dikenal sebagai Kampung Kaleng
Polisi telah menetapkan tersangka yakni A (32), H (35) dan AS (34), ketiganya warga Kota Manado sedangkan korban yakni Kopda Lucky meninggal yang meninggal dunia, dan dua rekannya A dan AH yang dirawat di rumah sakit.
Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Kav M Jaelani mengatakan Pangdam Mayjen TNI Tiopan Aritonang langsung melkaukan langkah pencegahan peristiwa tersebut berkembang luas.
"Untuk mencegah hal tak baik terjadi di Kota Manado.
Pangdam langsung memerintahkan komandan satuan, asisten kodam untuk mengendalikan seluruh anggotanya," kata Kolonel Kav M Jaelani saat konferensi pers di Mapolresta Manado pada Minggu (30/06/2019)
Katanya, saat kejadian Pangdam Mayjen TNI Tiopan Aritonang sedang berada di luar daerah.
Namun, langsung kembali ke Manado.
"Tadi (Minggu) dari jam 10 karena ada kejadian ini, (Pangdam) kemudian kumpulkan seluruh perwira untuk mengendalikan supaya seluruh anggotanya mempercayakan hal ini kepada pihak polri dalam memproses hukum ini," jelasnya
• Cegat Pengendara di Tengah Jalan, Polisi Tangerang Hari Ini Tampil Beda
• Panitia Seleksi KPK Sambangi BNN Jalin Kerjasama Seleksi Capim KPK 2019-2023
• Wanita Bawa Anjing dan Mengamuk di Masjid Punya Riwayat Gangguan Jiwa, Kini Jalani Perawatan Khusus
Danpomdam XIII/Merdeka Kolonel CPM Antonius Widodo mengakui korban adalah anggota TNI dan pelakunya warga sipil.
Namun, pihaknya akan memberi saksi kepada anggota yang melampaui perintah yang sudah disampaikan.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo mengatakan kejadian tersebut berawal dari cekcok antara korban dan temannya dengan para tersangka.
"Ini kejadian salah paham, di mana korban dan pelaku, mereka mempunyai teman masing-masing, akhirnya terjadi penganiayaan," katanya.
Kombes Ibrahim Tompo mengungkapkan kasus tersebut terungkap atas kerjasama Polresta Manado dan Polisi Militer Kodam Merdeka yang melakukan olah TKP dan pemeriksaan 7 saksi.