Ada 4 Hal Perlu Dipertimbangkan dalam Menentukan Harga

Dalam pemberian harga, tentu pedagang ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal. Di sisi lain, harga harus dapat dijangkau oleh target pasar.

TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG
Warung lesehan Lamongan Bu Anny di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (29/5/2019) malam. 

WARTA KOTA, PALMERAH--- Viralnya pedagang makanan di Tegal, Jawa Tengah, bisa digambarkan sulitnya memberikan harga terhadap produk yang dihasilkan.

Cerita ini berawal dari seorang pembeli yang mengeluh di media sosial karena harus bayar Rp 700.000 setelah membeli makanan untuk porsi dua orang.

Harga tersebut kemudian mendapat banyak komentar, terutama cibiran, dari warganet.

Cerita ini membuktikan bahwa memberi harga pada barang yang ditawarkan bukan perkara mudah.

Dalam pemberian harga, tentu pedagang ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal. Di sisi lain, harga juga harus dapat dijangkau oleh target pasar yang dituju.

Dampak Perang Dagang, Pasar Saham Global Anjlok Hingga 2 Triliun Dollar AS

Saking sulitnya menentukan harga ini, ilmu sekaligus seni memberikan harga menjadi bagian penting yang harus dipelajari.

Pentingnya ilmu memberikan harga baru disadari ketika deregulasi industri penerbangan di AS pada 1970-an.

Saat itu, maskapai mulai menyadari bahwa permintaan penerbangan selalu berubah hampir setiap hari.

Untuk itu, mereka mulai berpikir bagaimana dapat menghasilkan banyak keuntungan dengan memvariasikan harga sesuai permintaan.

Maskapai-maskapai AS pada saat itu kemudian mempekerjakan ahli statistik untuk mendapatkan rumus yang tepat.

Arus Mudik Lebaran, Penjualan BBM Meningkat

Namun, tentu saja, untuk perdagangan yang lebih sederhana kita tidak memerlukan rumus yang rumit itu.

Melansir dari Ecwid yang dikutip dari Kompas.com, ada empat hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga.

1. Mengadopsi Harga Berbasis Demografis

Kebanyakan penentuan harga gagal dan membuat dagangan tidak laku karena tidak memperhitungkan demografi, nilai produk, atau nilai merek.

Untuk mengatasi hal ini, adopsi strategi penetapan harga berbasis demografis, yaitu penetapan harga produk disesuaikan dengan target pengguna atau pembeli.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved