Penganiayaan
Dua ASN Keroyok Bocah SD di Kupang, Merasa Terusik Keramaian Bermain Game Saat Pelaku Bermain Kartu
Dua ASN Keroyok Bocah SD di Kupang, Merasa Terusik Keramaian Bermain Game Saat Pelaku Bermain Kartu
Dua oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) mengeroyok seorang bocah SD di Kota Kupang, PPR (12), hingga kencing di celana, Senin (13/4/2019).
Pengeroyokan terhadap bocah kelas 6 SD yang telah menjadi anak yatim sepeninggal ayahnya 10 tahun lalu ini terjadi pada Jumat (12/4/2019) lalu, di Kota Kupang.
Sedangkan dua oknum ASN tersebut merupakan kakak beradik yakni, Arnoldus Gradus Wudalina dan Yohanes Laga Lina, warga Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Ditemani ibu kandungnya, JAA (41) dan paman korban, YS (53) di kediamannya di Kota Kupan, PPR menceritakan apa yang dialaminya.
Ibu kandung korban mengakusangat terkejut saat anaknya melaporkan bahwa baru saja dikeroyok oleh dua pria dewasa yang merupakan tetangga mereka sendiri.
Janda dua anak ini mengisahkan, sebelum kejadian, ia dan anaknya tengah bersiap untuk mengikuti pesta perkawinan yang berada tidak jauh dari rumah para pelaku.
Namun, PPR mendahului ibunya untuk ke tempat pesta tersebut dengan meminta izin sang ibu.
Anak-anak Main Game Online, Pelaku Main Kartu
Sebelum tiba di tempat pesta, PPR melihat tiga rekannya tengah asik bermain game online tepat di sebelah rumah para pelaku.
PPR pun menyempatkan diri untuk menonton aktivitas rekan seumurannya itu. Dan pelaku bersama beberapa rekannya terlihat sedang duduk bermain kartu.
"Anak saya mau ke tempat pesta, tapi ada tiga temannya yang ada bermain game online dan dia hanya nonton. Mungkin mereka merasa terganggu karena anak-anak mengeluarkan kata kasar saat berkomunikasi dengan lawan mainnya di handphone," katanya.
Tanpa basa-basi, seorang pelaku, Arnoldus Gradus Wudalina langsung memukuli PPR dan salah seorang rekannya yang masih di bawah umur berinisial Aa (14). Dua rekan lainnya kabur untuk menyelamatkan diri.
Tidak hanya itu, kata ibu korban, pelaku lainnya, Yohanes Laga Lina menghadang PPR lalu mencekiknya menggunakan tangan kiri.
Sementara mencekik korban, Yohanes Laga Lina juga sempat menampar muka korban sebanyak tiga kali lalu membanting PPR ke tanah.
"Mereka datang tidak tegur tapi langsung pukul pertama si Aa. Datang lagi pukul anak saya, lalu adiknya namanya Yohanes itu palang jalan anak saya, lalu mencekiknya sambil tampar tiga kali hingga kencing di celana. Saat lihat anak ini sudah kencing di celana, lalu dia banting anak saya ke tanah," ujar ibu korban.