Pasar Modal
Meski Ada Aksi Jual, Masih Ada Saham yang Diminati oleh Investor Asing
Meski Ada Aksi Jual, Masih Ada Saham yang Diminati oleh Investor Asing.
Faktor perang dagang dan sell on may masih membayangi pasar modal dalam negeri.
Kondisi tersebut terbilang wajar, karena memang investor asing banyak melakukan penjualan di periode tersebut yang mendekati musim liburan sehingga ada aksi bersih-bersih portofolio.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Dalam satu pekan di Bursa Efek Indonesia atau BEI tercatat aksi jual bersih oleh asing senilai Rp 3,04 triliun.
Dibalik aksi jual itu, masih ada saham yang diminati investor asing.
Hal itu terlihat karena investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih terbesar dalam sejumlah saham ini.
Saham-saham itu adalah:
- PT Kirana Megatara Tbk dengan kode KMTR dengan beli bersih mencapai Rp 506,4 miliar.
- PT Bank Tabungan Pensiunan Tbk (BTPS ) Rp 297,09 miliar.
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Rp 61,3 miliar.
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp 39,19 miliar.
- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Rp 37,91 miliar.
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 37,25 miliar.
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Rp 33,61 miliar.
- PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 20,16 miliar.
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Rp 11,29 miliar.
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 7,86 miliar.
• Bulan Ramadan, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 1,9 Triliun Per Hari
Menanggapi kondisi ini, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, mengatakan, faktor perang dagang dan sell on may masih membayangi pasar modal dalam negeri.
Menurut William, kondisi tersebut terbilang wajar, karena memang investor asing banyak melakukan penjualan di periode tersebut yang mendekati musim liburan sehingga ada aksi bersih-bersih portofolio.
"Akan berlangsung hingga Juli (aksi jual investor asing)," ujar William kepada Kontan, Minggu (12/5/2019).
• Tidak Sempat Tukar Uang? Ada 15 Titik Penukaran Uang di Jalur Mudik
Terkait saham-saham yang masih diminati asing tersebut, menurutnya hal tersebut bisa dijadikan acuan bagi investor dalam negeri.
Tentunya dengan tetap memperhatikan prospek dan fundamental perusahaan.
Adapun William masih merekomendasikan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), ACES, dan UNTR untuk dicermati.
• Bank Indonesia: Kebutuhan Uang Tunai di Bulan Ramadan Hingga Lebaran Diperkirakan Rp 217,1 Triliun
Sedangkan Managing Director Head of Equity Capital Markets PT Samuel International, Harry Su, mengatakan, adanya aksi jual tersebut memang disebabkan adanya kekhawatiran dari investor asing atas perang dagang yang kembali memanas.
"Kalau trade war kan uang kembali ke AS," ujar Harry.
Menurut Harry, di kondisi sekarang akan berdampak pula pada pelemahan nilai tukar rupiah.
• Ada 2 Perusahaan Fintech Terancam Dicoret AFPI, Ada Penjelasan dari OJK