Pasar Modal
Efek Perang Dagang Amerika Serikat dan China, IHSG Turun 2,4 Persen
Indeks harga saham gabungan atau IHSG terkena dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Jika melihat perdagangan pekan ini, IHSG sudah merosot 2,24 persen ke level 6.178.
Perang dagang efeknya memperlambat ekonomi dan tentunya dampak ke perbankan tidak bagus.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Indeks harga saham gabungan atau IHSG terkena dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Jika melihat perdagangan pekan ini, IHSG sudah turun 2,24 persen ke level 6.178.
Kondisi ini nyatanya akan memberikan dampak lebih dalam kepada sektor perbankan.
Sektor ini akan tertekan karena efek dari perang dagang yakni memberikan dampak perlambatan ekonomi.
• Bulan Ramadan, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 1,9 Triliun Per Hari
Terlebih rilis pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia di kuartal I 2019 sebesar 5,07 persen masih jauh dari harapan pasar.
Analis Indo Premier Sekuritas, Mino, mengatakan, di kondisi saat ini, saham perbankan akan semakin rawan terkoreksi.
Bahkan menjadi sektor yang cukup dalam efek negatifnya di kondisi sekarang.
"Karena perang dagang efeknya memperlambat ekonomi dan tentunya dampak ke perbankan tidak bagus (pertumbuhan kredit bisa turun dan NPL bisa naik)," kata Mino kepada Kontan, Jumat (10/5/2019).
• Ada 2 Perusahaan Fintech Terancam Dicoret AFPI, Ada Penjelasan dari OJK
Pihaknya masih menyarankan wait and see untuk sektor perbankan, terlebih melihat perkembangan perang dagang atau perundingan antara AS dan China lebih lanjut.
Terkait sektor defensif, menurut Mino, sektor konsumer akan menjadi sektor yang cukup kuat.
Di sisi lain, sektor konsumer akan terdorong dari sentimen hari raya Lebaran dan Ramadan.
"Top picks konsumer ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk," ujar Mino singkat.
Hingga akhir perdagangan sesi I, Jumat (10/5), harga saham ICBP flat di Rp 9.675 per saham.
• Pemerintah Fokus Mematangkan Regulasi Fintech, Penjelasan Menkominfo