Bom di Sri Lanka

Pengamat Terorisme: Cara Bergerak dan Modus Bomber Sri Lanka, Serupa Jaringan Teroris Indonesia

Cara dan aksi pelaku bom bunuh diri di Sri Lanka sama dan biasa dilakukan kelompok pendukung ISIS dan juga kelompok jaringan terorisme di Indonesia.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
AFP/Ishara S Kodikara via Kompas.com
PERSONIL polisi berada di lokasi ledakan di sebuah area di Shangri-La Hotel, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). Setidaknya 207 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat ledakan bom di tiga hotel dan tiga gereja di Sri Lanka saat umat Kristen merayakan Paskah. 

Cara dan aksi pelaku bom bunuh diri di Sri Lanka cara yang sama dan biasa dilakukan kelompok pendukung ISIS dan juga kelompok jaringan terorisme di Indonesia.

PENGAMAT Terorisme Al Chaidar mengatakan, cara dan aksi pelaku bom bunuh diri di Sri Lanka pada saat Paskah, Minggu (21/4/2019), adalah cara yang sama dan biasa dilakukan kelompok pendukung ISIS dan juga kelompok jaringan terorisme di Indonesia.

"Ideologinya sama, cara bergeraknya juga sama dan modus operandinya juga sama, dengan kelompok-kelompok pendukung ISIS yang ada di Indonesia," kata Al Chaidar kepada Warta Kota, Rabu (24/4/2019).

Karenanya ia memastikan, kelompok pelaku pengeboman di Sri Lanka itu adalah kelompok pendukung ISIS.

"Kesimpulannya, meskipun tidak ada klaim, serangan ini dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan ISIS," tambah Al Chaidar.

UPDATE REAL COUNT Data Masuk 26,7 %: Selisih Suara Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi Makin Jauh

HEBOH! Kisah Pria Paling Irit di Dunia, Setahun Hanya Keluarkan Uang Rp 100 Ribu, Begini Caranya

Terkuak Lewat Rekaman CCTV Saat Pelaku Bom Bunuh Diri Menenteng Ransel Berat Memasuki Gereja

Polisi Sri Lanka menyebutkan bahwa otak dari aksi teror bom di Sri Lanka ini adalah kelompok National Thowheeth Jamaath (NTJ).

"Kelompok National Thowheeth Jamaath (NTJ), memiliki keterkaitan internasional dengan jaringan teroris di Indonesia," kata Al Chaidar.

Keterkaitan internasional dengan jaringan terorisme di Indonesia katanya dapat dilihat dari ideologi kelompok tersebut.

"Sebab kelompok National Thowheeth Jamaath atau NTJ ini adalah bagian dari jaringan ISIS. Kelompok ini merupakan kelompok beraliran Wahabi dan pernah mendukung pemboman di Jolo, Filipina, beberapa waktu lalu," kata Al Chaidar.

Menurutnya serangan bom di Sri Lanka ini mirip dengan Bom Jolo di Filipina yang diklaim dilakukan kelompok pendukung ISIS.

"Tapi serangan ini tidak mirip dengan serangan teroris di Mumbai tahun 2008 yang menyerang hotel dengan senjata, dan bukan dengan bom," katanya.

Sehingga kata dia ideologi kelompok bomber di Sri Lanka dipastikan sama dengan ideologi jaringan terorisme di Indonesia.

"Iya, ideologinya sama. Sekali lagi, mereka sama-sama kelompok pendukung ISIS," ujarnya.

Sebelumnya Al Chaidar menguatkan pernyataan Kementerian Luar Negeri yang memastikan bahwa Insan Setiawan, pelaku bom bunuh diri di gereja di Sri Lanka pada saat perayaan Paskah, Minggu (21/4/2019) lalu, adalah warga lokal Sri Lanka dan bukan warga Indonesia.

"Insan Setiawan adalah warga lokal Sri Lanka. Bukan WNI. Namanya memang sangat 'Indonesia', namun bukan warga Indonesia. Sri Lanka memang memiliki budaya yang relatif dekat dan banyak kesamaan dengan budaya Indonesia. Termasuk dalam hal nama orang dan tempat," kata Al Chaidar.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved